BHARAPAN MEDIA, PEKANBARU - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto telah melakukan koordinasi terkait kelanjutan seleksi terbuka (assesmen) calon 20 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkungan Pemerintah (Pemprov) Provinsi.

Untuk diketahui, saat ini proses assesmen telah memasuki tahap presentasi dan wawancara. Seleksi ini diikuti 166 peserta, yang dimulai sejak 17 November hingga 9 Desember 2025.

Bahkan, Plt Gubri SF Hariyanto mengaku telah mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI guna meminta petunjuk terkait proses assesmen jabatan eselon II bisa dilanjutkan atau tidak.

"Asesmen saat ini tetap jalan, karena dulu Pertek-nya (peraturan teknis-red) melalui Gubernur Riau Pak Abdul Wahid. Kalau saya ini kan sesuai dengan radiogram (Mendagri) ditunjuk sebagai Plt Gubernur, sehingga semua kegiatan saya harus meminta izin dari Kemendagri," kata Plt Gubri SF, Selasa (18/11/25).

"Justru itu, saya sudah membuat surat ke Kemendagri minta petunjuk dan arahan, supaya tidak terjadi kesalahan. Kalau perintah Mendagri dilanjutkan, maka tetap kita lanjutkan. Kalau diminta di stop, maka kita stop," tambahnya.

Karena menurut SF Hariyanto, proses seleksi terbuka jabatan eselon II di lingkup Pemprov Riau ini telah menggunakan anggaran pemerintah daerah. Sehingga perlu semua perlu perlu pertanggungjawaban.

"Karena apapun namanya dampak dari asesmen ini sudah mengeluarkan biaya, minimal untuk fotocopy dan lainnya. Jadi kita minta petunjuk Kemendagri, karena saya hanya Plt Gubernur, maka apapun yang saya laksanakan harus lapor dan minta persetujuan Mendagri," ungkapnya (rls/pri)