BHARABAS MEDIA, PEKANBARU - Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Hang Tuah Pekanbaru menggelar penyuluhan di SMP IT Al-Hafit, Jalan Badak, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Rabu (29/10/2025).

Mengangkat tema "Peran Teman Sebaya Dalam Penyebaran dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah", mahasiswa menyoroti kerapnya kasus perundungan yang mengancam siswa di institusi pendidikan.

Di mana, berdasarkan asesmen nasional Kemendikbudristek, 24,4% siswa berpotensi mengalami insiden bullying di sekolah. Dan menurut FSGI, 50 persen kasus di sekolah terjadi di jenjang SMP.

"Ancaman perundungan masih menghantui anak-anak di tingkat pendidikan. Hal ini menjadi penting untuk kita antisipasi melalui penyuluhan, agar para siswa dapat memahami dampak dan bahaya bullying," kata Mahasiswa UHTP, Sri Wahyuni.

Kepala Sekolah SMP IT Al-Hafit Pekanbaru, Denny A Supriandi M.Pd menyambut baik kedatangan para mahasiswa dalam penyuluhan ini.

"Kami berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah memberi pemahaman kepada siswa kami tentang bahayanya bullying. Perundungan ini menjadi isu yang masih marak terjadi, untuk itu kita perlu mengantisipasinya," kata Denny A Supriadi.

Dirinya berharap materi penyuluhan dapat diterima dan diimplementasikan oleh para siswanya agar kasus yang telah menimpa banyak anak di Indonesia tidak terjadi di SMP IT Al-Hafit.

"Semoga ilmu dan penjabaran yang telah diberikan dapat diterima dengan baik oleh siswa kami. Apa yang menjadi bahaya dapat dijauhkan, dan menghindari potensi terjadinya perundungan di sekolah," ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang siswa kelas 2, David mengaku mendapat banyak pemahaman tentang perundungan saat penyuluhan berlangsung.

"Jadi paham apa bullying dan dampak serta penyebabnya. Kedatangan kakak mahasiswa ke sekolah kami menjadi ilmu baru bagi kami," sebutnya.

Adapun mahasiswa yang melakukan penyuluhan, diantaranya Sri Wahyuni, Thatalia Yunda, Izdatila Nour Arsy, Febriani Dachi, Naufal Aska Muhafaizi dan Fikky Andaliaon. Dengan Dosen Pendamping yakni Risa Amalia M.I.Kom dan Dolly Ichsan M.I.Kom. (rls/pri)