Cacar Monyet Strain Baru di Kongo Ditemukan WHO, Disebut Lebih Mematikan
Jumat, 19-04-2024 - 10:37:47 WIB
Ilustrasi. WHO menemukan kasus cacar monyet strain terbaru di Kongo yang disebut lebih mematikan. (iStockphoto/anilakkus)

TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) menemukan kasus cacar monyet strain terbaru di Kongo yang bernama clade 1B. Mutan virus terbaru ini disebut sebagai turunan dari strain Clade 1 Mpox dan lebih mematikan.

Dalam penelitian yang masih dalam tinjauan itu disebutkan tindakan cepat harus segera dilakukan agar wabah cacar monyet tidak menyebar secara global. Pasalnya, strain baru ini selain mematikan juga disebut lebih mudah menyebar.

Sebagaimana dilansir dari The Telegraph, virus cacar monyet strain baru clade IB itu bermutasi di Kamitugas, sebuah kota pertambangan emas di Kongo yang miskin dan padat penduduk, lokasinya juga hanya 170 mil dari perbatasan Rwanda.

Virus hasil mutasi ini disebut menyebar dengan cepat, terutama melalui kontak seksual. Selain itu Clade 1B juga agak sulit dideteksi oleh beberapa alat tes yang tersedia saat ini.

"Tanpa intervensi, wabah Kamitugas yang terlokalisasi ini mempunyai potensi menyebar secara nasional dan internasional," kata para penulis di hasil penelitian cacar monyet baru yang ditemukan WHO.

"Mengingat sejarah wabah mpox baru-baru ini di Kongo, kami menganjurkan tindakan cepat oleh negara-negara endemik dan komunitas internasional untuk mencegah wabah mpox global lainnya," tulis mereka.

Wabah di Kamituga yang digambarkan memiliki "potensi pandemi", menimbulkan pertanyaan yang menakutkan: virus ini tidak hanya belum pernah dilaporkan di wilayah tersebut, tapi virus ini menyebar di pusat perkotaan dan sebagian besar menginfeksi orang dewasa, terutama yang berhubungan seks.

Melansir The Daily Mail, sejauh ini para peneliti menduga telah ada 108 kasus strain baru mpox tersebut. Dari angka tersebut, terdeteksi telah terjadi dua kematian akibat virus ini.

Para peneliti yang merinci virus ini khawatir populasi di Kamitugas yang memang suka berpindah-pindah justru bisa menjadi tempat berkembang biak sempurna bagi virus baru tersebut.

Penambang dan pekerja seks sering bepergian ke dan dari kota untuk bekerja dari negara tetangga seperti Rwanda dan Burundi. Dan banyak orang dengan gejala mpox tidak melakukan perawatan apapun dan tetap berkumpul dengan masyarakat seperti orang sehat lainnya, kata para peneliti.

Pra-cetak tersebut memperingatkan bahwa 'infrastruktur layanan kesehatan setempat tidak mampu menangani epidemi berskala besar' Para ahli telah menyerukan peluncuran vaksin dan obat-obatan serta peningkatan pengawasan dan pelacakan kontak untuk diterapkan di wilayah tersebut.

Cacar monyet baru yang ditemukan WHO ini penelitiannya dipimpin oleh para ilmuwan Kongo yang bekerja sama dengan para ahli di Afrika, Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada.

Temuan ini dibahas oleh para menteri kesehatan dari 12 negara pada pertemuan yang diadakan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Afrika pekan lalu.

(cnnindonesia.com/JW)



 
Berita Lainnya :
  • Cacar Monyet Strain Baru di Kongo Ditemukan WHO, Disebut Lebih Mematikan
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Cara Paling Mudah Daftar QR Code MyPertamina untuk Beli BBM Subsidi
    02 BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Beberapa Wilayah Riau
    03 Sampah di Pekanbaru akan Dikelola BLUD
    04 Hadiri Konsolidasi Nasdem se Riau, Abdul Wahid Berkomitmen Tidak Membedakan, PDIP, Nasdem dan PKB
    05 Banyak Dapat Rujukan, RSUD Arifin Achmad Tambah Jam Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan
    06 Raja Yoserizal Zen Meninggal Dunia, Ketua MKA LAMR Mengaku Almarhum Adalah Orang Baik
    07 HUT Ke-79 TNI di Pekanbaru: TNI Selalu Menjaga Kedaulatan Bangsa dan Melindungi Keutuhan NKRI
    08 Mursyid Tarekat Syatariah Pekanbaru Ajak Jamaah Tarekat se-Riau Menangkan Abdul Wahid-SF. Hariyanto
    09 Pj Gubri Iringi Pemakaman Raja Yoserizal Zen di TPU Kampung Gobah
    10 Cemerlang dalam Akademik Antar Laili Raih Beasiswa Prestasi PHR
    11 Rilis BMKG Hari Ini, Cuaca Cendrung Cerah Berawan Namun Tetap Ada Potensi Hujan
    12 Paslon "SUWAI" Dilaporkan ke Bawaslu Rohil
    13 Belasungkawa untuk Raja Yoserizal Zen, Pj Bupati Inhil: Beliau Tunak Mendedikasikan Dirinya untuk Kebudayaan Melayu
    14 Dukungan Terus Mengalir, DPD HBB Siap Menangkan Paslon Gubernur Riau Nomor 1
    15 Kadisbud Yoserizal Zen Meninggal, Pj Gubri Sebut Riau Kehilangan Sosok Birokrat dan Budayawan
    16 Hari Hewan Sedunia: Dunia Adalah Rumah Mereka Juga
    17 Hari Jadi Rohil Ke-25, Manajemen BRK Syariah Doakan Rohil Semakin Maju dan Cemerlang
    18 PHR – STP Riau Tingkatkan Kapasitas SDM Pariwisata Hutan Adat Imbo Putui Kampar
    19 Divisi Hukum BERMARWAH Kutuk Perusak APK ABDUL WAHID-SF HARIYANTO
    20 Rilis BMKG Hari Ini, Jumat 4 Oktober 2024
    21 Bentuk Kepedulian Kepada Masyarakat, BRI Beri Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
    22 Mitra Pendukung Payroll System, BRK Syariah Terima Penghargaan dari Baznas Riau
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau