Makanan
4 Kebiasaan Dalam Mengolah Makanan Ini Sering Dilakukan, Padahal Justru Berbahaya
Rabu, 26-12-2018 - 15:46:53 WIB
|
ilustrasi
|
Kecerobohan memilih dan mengolah bahan makanan ternyata memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kesehatan tubuh. Alih-alih mendapat manfaat dari makanan tersebut, kita malah bisa keracunan akibat salah mengolah makanan.
"Riset membuktikan ternyata orang tidak terlalu berhati-hati dalam mengolah makanan seperti yang seharusnya," kata Janet B Anderson, RD, profesor klinik bidang nutrisi dan ilmu makanan di Utah University.
Apa saja kesalahan dalam mengolahan makanan yang bisa menyebabkan keracunan? berikut ulasannya.
1. Hanya mencuci buah yang kulitnya bisa dimakan
Hal ini sering kita lakukan, padahal, buah yang kulit dan bijinya tidak bisa dimakan, seperti pisang dan melon misalnya, sama berbahayanya.
Bakteri bisa berpindah dari kulit luar ke daging buah, melalui pisau. Kesimpulannya, semua jenis buah-buahan harus dicuci. Lebih baik lagi jika kulit tomat, stroberi, dan paprika, dikupas setelah dicuci.
2. Langsung mencuci sayuran sepulang dari pasar
Umumnya kita langsung membersihkan sayuran segar yang baru kita beli dari pasar dan menyimpannya dalam kulkas. Namun, kebiasaan ini justru bisa menyebabkan tumbuhnya jamur dan mikroba.
Menurut Linda J Harris, PhD, direktur riset keamanan makanan Western Institute, University of California, penyebabnya adalah kelembaban yang tertinggal dari air cucian. Oleh karena itu, sebaiknya bersihkan sayur tepat sebelum kita mengolahnya.
3. Meninggalkan sisa makanan di atas kompor menyala
Kebiasaan ini kita lakukan agar makanan tetap hangat. Namun, cara ini justru akan merusak makanan tersebut.
Menghangatkan makanan yang dikira bisa mengurangi timbulnya racun, justru memberi hasil sebaliknya. Beberapa racun justru terbentuk karena makanan dihangatkan.
Cara yang benar adalah, simpan sisa makanan di dalam kulkas. Hangatkan ketika jam makan hampir tiba.
Jangan penuhi kulkas dengan wadah berisi makanan. Sebab, kulkas yang penuh tidak bisa mengeluarkan udara dingin dengan efisien.
4. Memanggang daging hingga warna merahnya hilang
Penelitian di Kansas University mengatakan bahwa mata kita tidak bisa digunakan sebagai ukuran matang tidaknya sepotong daging.
Contohnya, daging yang dibekukan akan cepat berubah warna menjadi coklat saat dimasak, meski sebenarnya belum benar-benar matang.
Sebaliknya, beberapa jenis daging cincang segar bisa tetap berwarna merah muda saat mencapai tingkat kematangan yang sempurna.
Satu-satunya cara untuk mengetahui tingkat kematangan daging yang benar adalah dengan menggunakan termometer daging. Daging disebut matang, kalau suhunya sudah 71 derajat Celsius atau lebih saat dimasak.***
Komentar Anda :