Mengenali Penyebab Maag dan Cara Mengatasinya
Senin, 13-01-2020 - 09:32:28 WIB
Secara umum penyebab maag adalah rusaknya lapisan perut akibat cairan pencernaan. Seseorang akan lebih rentan kena maag jika lapisan perutnya tipis atau rusak.
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Maag atau dalam istilah medis disebut sebagai gastritis disebabkan oleh peradangan pada lapisan pelindung lambung yang bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) atau bertahap (kronis).

Maag akut adalah kondisi lapisan lambung mengalami peradangan mendadak dan parah. Sementara maag kronis yakni peradangan yang dapat bertahan selama bertahun-tahun jika tidak ditangani.

Melansir Healthline, selain radang ada juga jenis maag yang bersifat erosif--meskipun maag jenis ini bukan kondisi yang umum terjadi. Maag erosif biasanya tidak ditandai dengan peradangan, tetapi dapat menyebabkan pendarahan dan borok di lapisan perut.

Seringkali penderita menyepelekan penyakit maag yang dialaminya sebab bukan dianggap sebagai penyakit yang serius. Padahal jika dibiarkan, maag atau gastritis bisa mengakibatkan anemia bahkan kanker perut. Karenanya, penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya agar maag tak semakin parah dan berpengaruh pada kesehatan.

Bagaimana gejala yang dirasakan ketika maag?

Tiap orang mengalami gejala maag yang berbeda-beda, bahkan ada yang tidak merasakan gejala apa pun. Namun, gejala maag yang paling sering terjadi antara lain mual, sakit perut berulang, muntah, sering cegukan, kehilangan selera makan, muntah darah.

Bisa juga ada perasaan kenyang di perut bagian atas terutama setelah makan, perut kembung, gangguan pencernaan, rasa terbakar atau menggerogoti perut ketika makan atau malam hari.

Penyebab maag

Secara umum penyebab maag adalah rusaknya lapisan perut akibat cairan pencernaan. Seseorang akan lebih rentan kena maag atau gastritis apabila memiliki lapisan perut yang tipis atau rusak.

Infeksi bakteri gastrointestinal juga dapat menyebabkan gastritis. Infeksi bakteri paling umum yang menyebabkannya adalah Helicobacter pylori atau H pylori. Bakteri ini menginfeksi lapisan perut. Infeksi biasanya ditularkan dari orang ke orang, tetapi juga dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Selain itu, kondisi dan aktivitas tertentu dapat meningkatkan risiko Anda terkena gastritis. Beberapa di antaranya adalah mengonsumsi alkohol, menggunakan kokain, merokok, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan aspirin secara rutin, bertambahnya usia karena lapisan perut menipis secara alami.

Selain itu, adapun faktor risiko lain yang mungkin saja dialami yakni stres, sakit, pascaoperasi, gangguan autoimun, gangguan pencernaan, dan infeksi virus. Bahkan mengonsumsi buah yang mengandung tinggi asam seperti jeruk atau nanas bisa memicu maag.

Jika maag dibiarkan dan tidak diobati, lama-kelamaan dapat menyebabkan anemia parah dan meningkatkan risiko kanker perut.

Cara mengobati maag

Jika maag disebabkan oleh konsumsi obat-obatan NSAID atau obat lain, maka Anda disarankan untuk menghindari obat-obatan tersebut. Jika gastritis disebabkan oleh bakteri H pylori secara rutin, maka harus diobati dengan antibiotik. Selain antibiotik, beberapa jenis obat lain digunakan untuk mengobati gastritis seperti omeprazole, lansoprazole, atau esomeprazole.

Hanya saja ada efek jangka panjang dari penggunaan obat-obatan ini, terutama jika digunakan dengan dosis tinggi. Risiko jangka panjangnya dapat menyebabkan peningkatan risiko patah tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan. Hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan risiko gagal ginjal, demensia, dan defisiensi nutrisi.

Kendati demikian ada jenis makanan tertentu yang disarankan untuk dikurangi atau dibatasi konsumsinya oleh penderita maag karena dapat memicu perkembangan bakteri H. pylori.

Melansir Mayo Clinic, makanan tersebut antara lain, laktosa dalam susu, makanan tinggi serat dan mengandung flavonoid seperti teh, bawang-bawangan, buah beri, seledri, kangkung, brokoli, peterseli, daun thyme, kedelai beserta olahannya, kacang-kacangan, gandum.

Hindari juga makanan yang terlalu panas, pedas, dan gorengan. Selain itu, biasanya penderita maag disarankan makan porsi kecil namun sering untuk membantu meringankan efek asam lambung.

Jika Anda memutuskan untuk menyembuhkannya dengan obat, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat dan aman. Biasanya untuk mereduksi asam pada lambung, dokter mungkin merekomendasikan obat penetral asam yang dihasilkan lambung seperti antasida dan probiotik.

Antasida dapat meredakan sakit maag dengan cepat. Namun beberapa antasida menyebabkan efek samping seperti diare atau sembelit. Sedangkan probiotik terbukti membantu mengisi kembali flora pencernaan dan menyembuhkan tukak lambung.

Maag sebenarnya dapat diobati, hanya saja tergantung tergantung pada penyebabnya. Maag akut biasanya lebih cepat sembuh dengan pengobatan. Sementara maag yang disebabkan H. pylori diobati dengan antibiotik. Apabila maag disebabkan oleh anemia, rutin mengonsumsi vitamin B12 mungkin bisa meringankan sakit yang disebabkan kurangnya produksi sel darah merah.

Itulah gejala, penyebab, dan cara mengatasi maag. Jika tidak segera diobati, maag dapat menyebabkan perdarahan lambung dan bisul. Bentuk maag atau gastritis tertentu dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker lambung, terutama pada orang dengan lapisan perut yang menipis.

Anda bisa mencoba memilih pengobatan dan perawatan yang tepat untuk meringankan sakit maag. Jika gejalanya sudah menghilang, maag pun biasanya dikatakan sembuh. Hanya saja waspadalah karena penyakit ini bisa kembali kambuh sewaktu-waktu. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Mengenali Penyebab Maag dan Cara Mengatasinya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    02 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    03 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    04 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    05 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    06 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    07 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    08 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    09 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    10 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
    11 Tim Komisi II DPR RI Kunker di Riau
    12 Pengusaha Buka-bukaan Biang Kerok Gula Langka dan Mahal di Ritel
    13 STY Belum Puas Usai Bawa Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23
    14 Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, Riau Telah Miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah
    15 Pj Gubri Resmi Buka MTQ Ke 42 di Dumai
    16 Cuaca Cerah Berawan, Namun Tetap Harus Waspada, Masih Ada Potensi Hujan di Riau
    17 Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
    18 Pj Sekda Harap MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau Berjalan Sukses dan Lancar
    19 Waspada, Masih Ada Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau
    20 Pegadaian Bersama Kementerian BUMN Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V
    21 13 Mei 2024 Jemaah Riau Mulai Masuki Asrama Haji Batam, Berikut Jadwalnya
    22 MTQ XLII Riau di Kota Dumai Bakal Dimeriahkan Pawai Taaruf dan Bazar
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau