Wagub Fasilitasi Penyelesaian Kasus Gereja di Inhil
Kamis, 29-08-2019 - 16:49:13 WIB
|
Rapat bersama Kakanwil Kemenag, pimpinan gereja, termasuk pejabat Forkopimda, Bupati Inhil , terkait video viral pembubaran jemaah beribadah di Inhil. |
PEKANBARU -- Wakil Gubernur Riau Edy Afrizal Natar Nasution menegaskan bahwa video viral adanya pembubaran jemaah gereja saat beribadah di Dusun Sari Agung di Desa Petalongan, Keritang Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada 25 Agustus lalu, tidak menggambarkan kejadian sesungguhnya.
Pernyataan wagub juga dibenarkan oleh Ketua Persatuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Pendeta Rikson Sitorus yang juga hadir pada pertemuan tertutup di ruang kenanga, Kantor Gubernur Riau, berdasarkan laporan Pendeta Sinaga di Keritang, Inhil.
"Video yang beredar yang terlanjur sudah viral itu tidak sepenuhnya terjadi seperti itu. Itu perlu saya sampaikan, bahwa pernyataan itu juga disampaikan Pendeta Sinaga yang ada di di sana," kata Wagub, usau menggelar rapat tertutup bersama Kakanwil Kemenag, pimpinan gereja, termasuk pejabat Forkopimda, Bupati Inhil HM Wardan, terkait video viral pembubaran jemaah beribadah di Inhil.
Menurut Wagub, perihal video pembubaran jemaah Kristen saat beribadah yang menggambarkan kajadian sesungguhnya itu juga sudah dilaporkan kepada pengurus PGPI di Pekanbaru termasuk di tingkat nasional. Itu pun kejadian bukan di gereja, melainkan rumah warga yang dijadikan tempat ibadah.
Dengan begitu papar Wagub, masyarakat diharapkan tidak terprovokasi ulah oknum-oknum yang sengaja memviralkan yang sudah diedit tersebut.
Lebih lanjut menurut Wagun yang tidak dibenarkan masyarakat itu bukan beribdahnya, tapi tempat ibadahnya tidak sesuai dengam keputusan bersama menteri dalam negeri dan Menteri Agama. Karena rumah itu tidak bisa digunakan tempat ibadah.
Selain itu, jelas Wagub lagi ternyata persoalan apa yang terjadi di Dusun Sari Agung di Desa Petalongan, Keritang Inhil sudah diselesaikan jauh hari. Sejak 7 Februari sudah dilakukan kesepakatan mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai ketingkat kabupaten.
"Pemkab sudah memberikan solusi, ada dua gereja terdekat, tidak jauh kebetulan tempat mereka beribadah itu, jaraknya 8 kilo memang. Inilah yang kita terus bangun komunikasi terutana pihak gereja sendiri diinternal mereka, untuk memberikan pemahaman kepada jemaah mrreka. Supaya umat itu bisa memahami. Btu juga para jemaah di dua gereja terdekat itu," jelas Wagub.(PE)
Komentar Anda :