PEKANBARU -- Bersempena dengan peringatan hari vasektomi sedunia dan Hari Kesehatan Nasonal tahun 2020, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau, terus berupaya mensosialisasikan pemakaian alat kontrasepsi, termasuk KB Medis Operasi Pria (MOP) atau Vasektomi.
Hal ini sebagai bentuk membantu mendefinisikan kembali maskulinitas dan mempromosikan laki-laki sebagai agen perubahan positif dalam Keluarga Berencana.
Oleh karena itu, upaya dalam meningkatkan peran, komitmen dan dukungan berbagai pihak untuk mempromosikan vasektomi melalui media expose guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vasektomi. Selain itu menyediakan provider vasektomi dengan menjalin kerja sama dengan lembaga kesehatan masyarakat, termasuk rumah sakit.
Untuk wilayah riau, Perwakilan BKKBN Riau telah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Prima Pekanbaru, yang telah resmi menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien yang akan melakukan vasektomi atau MOP.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus BKKBN Pusat, Evi Ratnawati, di sela-sela kunjungannya melihat pelaksanaan MOP di Ruang Urologoi RS PRIMA Pekanbaru, kamis (12/11).
Ia menjelaskan saat ini kesertaan ber-KB di Indonesia masih didominasi oleh kaum perempuan. Hal ini mungkin saja salah satu penyebabnya adalah metode KB pada Pria hanya dua jenis. Yaitu Kondom dan Vasektomi (MOP), sementara pada perempuan ada metoda Pil, Suntik, IMplan, IUD dan Medis Operasi Wanita (MOW). Selain itu juga adanya persepsi masyarakat yang menganggap bahwa kesertaan ber-KB merupakan peran kaum perempuan.
“ Seperti kita ketahui kesertaan KB kita itu masih didominasi oleh ibu-ibu ya, jadi kesertaan ber-KB untuk bapak-bapak itu masih sekitar 2.5% dari total jumlah keseluruhan kepesertaan ber-KB. Mungkin ini banyak penyebabnya antara lain jenis KB pada pria yang hanya ada dua pilihan saja yaitu kondom dan MOP. Kemudian Anggapan bahwa urusan ber-KB adalah tanggung jawab perempuan,” jelas Evi.
Lebih lanjut Ia juga tidak menampik adanya persepsi yang masih simpang siur terkait Vasektomi. Karena tidak sedikit yang menganggap bahwa vasektomi ini sama dengan kebiri. Untuk itu perlu adanya sosialisasi secara terus-menerus, dan juga menjalin kerjasama dengan para mitra, termasuk RS. Prima yang telah banyak membantu BKKBN dalam memberikan pelayanan KB termasuk telah menjadi RS Rujukan bagi pasien Vasektomi.
Di tempat yang sama Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit PRIMA Pekanbaru, dr. Suwignyo, mengatakan bahwa pihak RS Prima sangat berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Perwakilan BKKBN Riau, karena telah dipercaya untuk melaksanakan salah satu program pemerintah, khususnya vasektomi. Rumah Sakit PRIMA telah dilengkapi peralatan lengkap dan para medis yang professional untuk memberikan pelayan vasektomi.
“Alhamdulillah kita telah dipercaya oleh pemerintah lewat BKKBN untuk melaksanakan program pemerintah dalam hal ini memberikan pelayanan vasektomi. Kita mempunyai dokter spesialis urologi yang tiga tahun belakangan memberikan pelayanan vasektomi,” jelasnya.
Terlihat hadir pada acara kunjungan kerja BKKBN di RS PRIMA, dr. Irawan Chandra SU, mengatakan bahwa kontrasepsi vasektomi tidak akan membuat pria impoten. Rumor yang kadang bergulir di masyarakat yang mengatakan bahwa vasektomi membuat impotensi adalah mitos dan tidak benar. Vasektomi hanya menutup saluran pembuahan saja.
“Memang ada mitos yang mengatakan bahwa vasektomi bisa membuat pria impoten. Tapi saya tegskan bahwa hal tersebut tidak benar. Vasektomi tidak sama dengan kebiri”, tegas chandra.
Ia juga mengatakan bahwa kontrasepsi vasektomi memang harus melalui operasi. Namun bukan operasi besar, hanya operasi kecil saja. Pengerjaannya juga hanya kurang lebih 15 menit saja dan proses recovery-nya juga tidak lama kurang lebih lima hari hingga seminggu.
Hal senada juga dikatakan oleh seorang akseptor vasektomi, Doni Irawan. Ia mengatakan bahwa sejak melakukan vasektomi lima tahun yang lalu, hingga saat ini tidak terjadi masalah kesehatan maupun aktifitas seksualnya.
“Awalnya agak sedikit takut mendengar kata operasi. Namun setelah dijalani hanya operasi kecil berupa sayatan kecil saja. Tidak sakit sama sekali. Bahkan setelah operasi itu, saya langsung nyetir bawa mobil sendiri. Tapi memang setelah vasektomi dikatakan doni, ada masa pemulihan kurang lebih 5-7 hari, sebelum bisa melkukan hubungan suami istri. Intinya ikut saran dan anjuran dokter saja. Pokoknya yang mau vasektomi, jangan takut. Gak sakit kok. Akan buat kita lebih bahagia,” tuturnya. (AD)
Komentar Anda :