PEKANBARU -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengadakan program Reservoir Management and Digital Forum dalam upaya meningkatkan produksi minyak dan gas di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Kegiatan ini menjadi ikhtiar PHR dalam mendukung target pemerintah mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari di Indonesia.
Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, dengan penerapan Reservoir Management dan sistem berbasis digital, diharapkan bisa mendorong terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi nasional, di antaranya dalam upaya meningkatkan produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD). Program tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan kapasitas kilang domestik eksisting ataupun melalui pembangunan baru, dengan melakukan eksplorasi yang dikelola dengan baik.
"Eksplorasi adalah kunci untuk meneruskan keberlangsungan produksi lapangan-lapangan migas. Tidak mungkin produksi bisa naik tanpa adanya eksplorasi," kata Tutuka dalam Diskusi Reservoir Management and Digital Forum di Pekanbaru, Senin (8/5/2023).
Dalam paparannya, Tutuka mengatakan PHR memberikan kontribusi yang signifikan dalam industri hulu migas di Indonesia. Terlebih, WK Rokan merupakan lapangan minyak dengan cadangan terbesar saat ini di Indonesia, yakni 23% dari seluruh WK yang ada di Indonesia.
Tutuka menambahkan, PHR juga telah melakukan beberapa pengembangan teknologi dalam upaya ekplorasi di WK Rokan, di antaranya penerapan teknologi Enchanced Oil Recovery (EOR) maupun Chemical EOR (CEOR) yakni metode untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak, yang diterapkan di beberapa lapangan WK Rokan.
Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan, penerapan sistem Reservoir Management dan sistem berbasis digital menjadi aspek penting dalam produksi di PHR. Dengan penerapan program tersebut, PHR berhasil menahan laju penurunan produksi dan menambah nilai ekonomis yang signifikan baik bagi WK Rokan yang ada di Riau maupun bagi nasional.
"PHR telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung ketahanan energi nasional serta perekonomian nasional dan daerah melalui kegiatan operasi yang masif dan agresif," katanya.
Sejak alih kelola WK Rokan pada Agustus 2021 lalu, hingga kini tercatat jumlah produksi minyak PHR sebanyak 161 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau 30% dari total produksi subholding upstream, atau 26% dari total produksi nasional. Bahkan, PHR menjadi pemasok utama atau 100% untuk produksi kilang Pertamina.
"Apa yang dilakukan PHR ini merupakan ikhtiar dalam mencapai target pemerintah untuk 1 juta barel minyak per hari. Untuk itu, dalam penerapannya di lapangan kita lakukan banyak pengembangan dan inovasi dalam hal memproduksi minyak di WK Rokan, salah satunya dengan menerapkan Reservoir Management dan sistem berbasis digital," pungkas Jaffee.(PE/RLS)
Komentar Anda :