Kepala BKKBN Riau : Stunting Harus Ditanggulangi Bersama
Senin, 17-04-2023 - 16:19:00 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU -- Berdasarkan amanat presiden melalui perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, Indonesia memproyeksikan prevalensi stunting pada 14 persen. Sementara berdasarkan hasil survey status gizi Indonesia tahun 2022, pravelensi stunting nasional masih berada di angka  21.6 persen, dan kota pekanbaru 16.8 persen.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Stunting bukan hanya berdampak buruk pada pertumbuhan fisik dan kecerdasaran namun juga berdampak buruk pada kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh kepala perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Dra. Mardalena Wati Yulia M.Si, saat memberi sambutan di acara Mini Lokakarya Percepatan penurunan stunting di kecamatan marpoyan damai pekanbaru, pada Senin (17/4).

“Berdasarkan hasil survey satus gizi Indonesia tahun 2022 kita pekanbaru masih berada di angka 16.8 persen. Sementara sesuai amanat presiden dicita-citakan Indonesia harus berada di angka 14 persen untuk prevalensi stunting nasional pada tahun 2024. Untuk itulah penanggulangan dan penurnan stunting ini kita tidak bisa sendiri-sendiri, kita harus berkoordinasi dan bersinergi. Untuk itulah kita perlu melakukan evaluasi terkait apa yang sudah kita lakukan,” papar Mardalena.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa pemerintah telah menyusun program RAN PASTI (Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia). RAN PASTI ini sebagai upaya pemerintah pusat mengkonsolidasikan atau mengkonvergensikan kegiatan-kegiatan, program dan anggaran yang termasuk di dalamnya terdapat pemerintah daerah dan juga berbagai pemangku kepentingan serta sektor swasta. Termasuk menyatakan lima aksi besar yaitu penyediaan data keluarga beresiko stunting, pendapingan kepada seluruh keluarga kita yang beresiko stunting, pendampingan kepada calon pengantin serta adanya audit kasus stunting.

“Adanya Amanat presiden serta peraturan kepala BKKBN  nomor 12 TAHUN 2021 tentang RAN PASTI. Dan juga dalam amanat presiden tersebut juga dinyatakan  adanya kegiatan  kegiatan lima aksi besar  yaitu menjadi penyediaan data keluarga beresiko stunting, adanya pendapingan kepada seluruh keluarga kita yang beresiko stunting kemudian ada juga pendampingan kepada calon pengantin, karena kita tidak ingin adanya penambahan kasus baru, adanya survelen keluarga beresiko stunting  serta adanya audit kasus stunting,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut camat marpoyan damai, Fauzan, S.STP, M.S, menyampaikan  bahawa pemerintah kota pekanbaru telah melaunching program  BAAS dengan melibatkan semua kepala perangkat daerah dan bazna. Sebagai wujud komitmen terhadap penurunan angka stunting di kota pekanbaru. 

“Upaya preventif kita harus berkolaborasi untuk mencegah potensi kelahiran anak stunting salah satunya melalui sertifika elsimil (elektronik siap nikah siap hamil) yang menjadi salah satu syarat calon pengantin sebagaimana di atur dalam undang-undang nomor 16 tahun 2019 tentang perkawinan,” papar Fauzan.

Fauzan juga menambahkan pertcepatan penurunan angka stunting harus dilakukan secara holistic dan integrative karena penyebab stunting bersifat multifactor, oleh karena itu diperlukan penanganan lintas bidang.(AD)



 
Berita Lainnya :
  • Kepala BKKBN Riau : Stunting Harus Ditanggulangi Bersama
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    02 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    03 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    04 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    05 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    06 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    07 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    08 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    09 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    10 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    11 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    12 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    13 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
    14 Tim Komisi II DPR RI Kunker di Riau
    15 Pengusaha Buka-bukaan Biang Kerok Gula Langka dan Mahal di Ritel
    16 STY Belum Puas Usai Bawa Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23
    17 Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, Riau Telah Miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah
    18 Pj Gubri Resmi Buka MTQ Ke 42 di Dumai
    19 Cuaca Cerah Berawan, Namun Tetap Harus Waspada, Masih Ada Potensi Hujan di Riau
    20 Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
    21 Pj Sekda Harap MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau Berjalan Sukses dan Lancar
    22 Waspada, Masih Ada Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau