PEKANBARU -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggesa penurunan angka stunting di Indonesia hingga 14% pada tahun 2024 mendatang. Berbagai upaya terus dilakukan termasuk upaya pencegahan dari hulu. Hal ini merupakan pencegahan dini ketika sebuah keluarga dibentuk. Artinya upaya pencegahan dilakukan kepada orang yang akan menikah.
Untuk itu BKKBN melaunching sebuah aplikasi yang diberi nama Elsimil yang merupakan singkatan dari Elektronik Siap Nikah Siap Hamil. Aplikasi ini berguna untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kodisi calon pasangan pengantin.
Di beberapa daerah, aplikasi ini sudah diuji coba di akhir tahun lalu, dan dilaunching/diaplikasikan tahun ini.
Menteri Agama RI dan Kepala BKKBN secara nasional melaunching Elsimil (12/3) dan disaksikan secara daring oleh seluruh Perwakilan BKKBN di Indonesia. Kepala BKKBN Riau juga turut menghadiri acara ini secara daring di ruang lancing kuning, gedung BKKBN Riau di Pekanbaru.
“Sebagai mana kita ketahui Presiden RI telah mengeluarkan peraturan presiden no.22 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Penurunan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja, namun harus lintas sektor, seluruh kita terlibat dalam upaya penurunan angka stunting ini. Untuk itu dengan adanya aplikasi ini maka penurunan angka stunting bisa lebih maksimal karena dilakukan juga dari hulu. Saat sebuah keluarga belum terbentuk,” terang Mardalena.
Di tempat yang sama Koordinator bidang KSPK BKKBN Riau, Said Masri, menyampaikan bahwa Aplikasi ELSIMIL bisa diunduh melalui smartphone android yang bertujuan agar masyarakat mendapatkan informasi yang cepat dan akurat dalam mengantisipasi generasi stunting. Aplikasi elsimil menjadi langkah keterbukaan informasi kepada publik demi mempercepat penurunan angka stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi selama 1000 hari kehidupan.
"Karena perkembangan utama anak itu ada di 1000 hari kehidupan atau 2 tahun. Jadi, supaya setiap pasangan rumah tangga bisa memahami betul, maka dihadirkanlah Aplikasi Elsimil ini," kata Loembini saat ditemui di kantornya, Selasa (21/12/2021) siang.
Dijelaskannya, aplikasi Elsimil dirancang khusus menyasar calon pengantin, ibu hamil dan yang sudah melahirkan. Yakni sebagai alat pemantau kesehatan dan edukasi seputar kesiapan nikah dan program hamil.
Melalui aplikasi Elsimil, semua calon pengantin bila sudah mendekati hari H untuk ijab kabul pernikahan, tiga bulan sebelumnya harus melakukan pemeriksaan. Nantinya data tersebut dimasukkan dalam aplikasi itu sendiri.
"Aplikasi ini sekaligus merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam upaya mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 mendatang.
Adapun sistem kerja aplikasi Elsimil adalah dengan pencatatan seluruh informasi yang diperoleh dari seluruh pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ibu dan calon ibu sebelum hamil. Utamanya 3 komponen Tim Pendamping Keluarga yakni bidan, TP PKK dan Kader BKKBN,” terang said.
Dari data yang d-input ke dalam aplikasi maka pemerintah lebih mudah memantau dan melakukan langkah antisipatif dan kebijakan-kebijakan untuk mempercepat uapaya penurunan angka stunting hingga di angka yang diinstruksikan oleh presiden. (AD)
Komentar Anda :