BKKBN Provinsi Riau Gelar Acara Peluncuran Pil KB Ibu Menyusui
Rabu, 19-01-2022 - 17:12:00 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU -- Dalam upaya penurunan angka pravelensi stunting hingga 14% pada tahun 2024, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) terus giat menjalankan berbagai program yang mendukung dalam penurunan angka tersebut.

Berbicara soal stunting tidak lepas dari empat indikator, yang dirangkum dalam 4T. Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, dan Terlalu Banyak. Terlalu muda dan terlalu tua  dapat beresiko menyebabkan kematian  pada  ibu dan  bayinya. 

Sementara terlalu banyak anak dapat menghambat proses persalinan, seperti gangguan kontraksi, kelainan letak dan posisi janin serta pendarahan  pasca  persalinan.

Terlalu Dekat  adalah  jarak antara kehamilan pertama dengan berikutnya yang berakibat menghambat proses persalinan seperti gangguan kekuatan kontraksi, kelainan letak, dan posisi janin 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Dra. Magdalena Wati Yulia M.Si, saat membuka acara peluncuran PIL KB Ibu Menyusui Dalam Mendukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting.  Acara tersebut  juga diisi dengan kegiatan pelayanan alat kontrasepsi khusus bagi ibu pasca melahirkan, di puskesmas Rejosari, Tenayan Raya, Pekanbaru. Pada  rabu(19/1) .

“Peluncuran program PIL KB Bagi ibu menyusui (busui) ini merupakan program  nasional dalam upaya pencegahan stunting. Karena berbicara soal stunting tidak lepas dari empat indikator 4T. Terlalu Tua, terlalu muda, terlalu dekat, dan terlalu banyak. Nah untuk mengatasi ini kita harus cepat tanggap mengantisipasi kehamilan pasca ibu melahirkan. Untuk itu kehadiran PIL KB Khusus Ibu Menyusui ini dirasa sangat tepat,” terang Magdalena.

Selain itu Magdalena juga menuturkan bahwa PIL KB Khusus Busui ini merupakan jawaban atas kekhawatiran  ibu menyusui ketika memakai alat kontrasepsi PIL KB biasa. Perlu diketahui bahwa PIL KB Khusus Busui ini telah melalui uji klinis dan terbukti tidak akan mempengarushi kondisi ASI. PIL KB Khusus Busui saat ini sudah bisa didapatkan di fasilitas kesehatan terdekat.

“Kalau selama ini kan kita sama-sama tahu, banyak ibu menyusui yang enggan memakai alat kontrasepsi berupa PIL KB. Karena mereka khawatir akan mengganggu keberadaan ASI. Sementara ibu menyusui harus menggunakan kontrasepsi guna menghindari kehamilan. Karena jika tidak ini akan mempengaruhi angka stunting yang itu tadi, ka nada empat indikator, termasuk jarak kelahiran,” sambung Magdalena.

Pil KB Khusus Busui mengandung hormon progestin sebagai salah satu pilihan kontrasepsi bagi ibu yang masih memberikan ASI eksklusif. Jenis KB ini memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan.

Meski demikian, dalam pemakaiannya perlu diingat bahwa Busui diharuskan untuk mengonsumsi pil KB tersebut pada jam yang sama setiap harinya. Apabila melewati jadwal konsumsi, maka Busui sebaiknya menghindari berhubungan intim setidaknya selama 2 hari.

Dengan kehadiran PIL KB Khusus Busui diharapkan mampu menekan angka stunting khususnya di Provinsi Riau. Berdasarkan data SSGI Kementrian Kesehatan RI Tahun 2021, pravelensi kasus stunting di provinsi Riau sebesar 22.3%. (AD)



 
Berita Lainnya :
  • BKKBN Provinsi Riau Gelar Acara Peluncuran Pil KB Ibu Menyusui
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Gebyar BBI/BBWI 2024, Pj Gubri Minta Dukungan Menteri Perhubungan
    02 Cacar Monyet Strain Baru di Kongo Ditemukan WHO, Disebut Lebih Mematikan
    03 Penerbangan di Beberapa Kota Iran Dihentikan Buntut Dari Serangan Israel ke Iran
    04 PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya
    05 Setelah Israel Meluncurkan Rudalnya ke Iran, Harga Minyak Melesat 3 Persen
    06 Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Riau Meningkat Selama Idulfitri 1445 H
    07 Waspada Cuaca Ekstrem, Hari Ini BMKG Perkirakan Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau
    08 Timnas Indonesia U-23 Cetak Sejarah Usai Bungkam Australia
    09 Arus Mudik dan Balik Lebaran, Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru Mencapai 157.480 Orang
    10 Ahad Malam, Pj Gubri akan Buka MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi di Dumai
    11 Jelang MTQ Ke-42 Provinsi Riau Tahun 2024, Kafilah Kota Pekanbaru Ikuti Pemusatan Latihan
    12 Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
    13 Pj Gubri SF Hariyanto Apresiasi Semua Pihak Jalur Mudik di Riau Lancar
    14 Rayo Onom di Baserah, Kadisbud Riau: Segera Daftarkan Buah Golek untuk Warisan Budaya
    15 Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
    16 Cuaca Cerah Berawan namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    17 BMKG Pekanbaru Rilis Cuaca Ekstrem di Riau Hingga Tanggal 21 April
    18 Pj Gubri SF Hariyanto Rayakan "Ayi Ayo Onam" Bersama Ribuan Masyarakat Kampar
    19 Gagalkan Pencurian Aset Pemprov Riau, Tujuh Anggota Satpol PP dapat Penghargaan
    20 Pembiayaan Gadai Emas Lebih Murah di BRK Syariah, Ujrahnya Hanya Rp.6.000 per Gram
    21 Pj Gubri Carikan Solusi Kemacetan Persimpang SKA
    22 Meski Cerah Berawan Namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau