Direktur WRI Indonesia Apresiasi Penanganan Karhutla di Riau
Selasa, 03-11-2020 - 23:16:58 WIB
PEKANBARU -- Direktur World Resources Institute (WRI) Indonesia, Nirarta Samadhi memberikan apresiasinya terhadap keberhasilan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
"Apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Provinsi Riau dalam penanganan Karhutla yang mencapai hingga kurang lebih 80 persen," katanya secara virtual saat menjadi moderator dalam Dialog Singapura ke-7 yang diikuti Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Selasa (3/11/2020).
Menanggapi hal tersebut, Gubri mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mempersiapkan langkah-langkah yang strategis dalam upaya mengendalikan Karhutla di Riau.
Diantaranya dengan menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, dengan melakukan pemetaan kembali daerah rawan bencana Karhutla di Riau.
"Pemprov Riau juga menginventarisasi kembali izin usaha bidang perkebunan dan kehutanan yang beroperasi di Riau," ucapnya.
Gubri menambahkan, pihaknya juga melibatkan perusahaan dalam patroli bersama satgas Karhutla Provinsi Riau. Selain itu juga perlu adanya pengadaan alat pertanian dalam rangka pencegahan penanganan Karhutla. Yang mana pengadaan alat pertanian ini untuk mempermudah masyarakat agar tidak lagi mengolah lahan dengan cara dibakar.
Selanjutnya, Pemprov Riau memberdayakan masyarakat sekitar hutan sebagai zona penyangga juga melibatkan dunia pendidikan dalam mensosialisasikan mengenai bahaya karhutla.
"Seperti mengajak perguruan tinggi, mahasiswa yang melakukan KKN memberikan penyuluhan pencegahan karhutla," tuturnya.
Kemudian, ia menyampaikan telah melakukan komitmen bersama pencegahan dan penanggulangan karhutla antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, forkopimda dan pelaku usaha yang telah dilaksanakan pada 6 Januari 2020 lalu. Membangun dashboard lancang kuning oleh Polda Riau ini dalam rangka memudahkan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
"Juga bersinergi pemprov riau dengan badan restorasi gambut (BRG) dalam pengelolaan gambut berkelanjutan kemudian juga adanya upaya melakukan embung dan sekat kanal serta membangun resort UPT kesatuan pengelolaan hutan untuk memperkuat kemitraan operasional," tutupnya. (MCR)
Komentar Anda :