WWF
KAWASAN RIMBANG BALING DITETAPKAN SEBAGAI GLOBAL TIGER LANDSCAPE OLEH WWF
Senin, 08-07-2019 - 17:34:09 WIB
Untuk melindungi populasi Harimau Sumatra yang semakin sedikit, WWF Telah Menetapkan Kawasan Rimbang Baling sebagai GLOBAL TIGER LANDSCAPE, dikawasan ini, berbagai upaya perlindungan terhadap satwa liar ini dilakukan, termasuk dilakukannya patroli secara intens untuk mencegah terjadinya perburuan liar Harimau sumatra
Harimau Sumatra diketahui sebagai satwa dilindungi yang jumlahnya di Pulau Sumatera khususnya Riau semakin menipis. Perburuan yang dilakukan demi keuntungan semata, terus dilakukan oknum. Di tambah lagi dengan keberadaan Hutan Tanaman Industri yang mengancam kebebasan pergerakan satwa liar ini.
Menyadari kondisi ini, WWF Riau sejak tahun 2005 menginisiasi gerakan Tiger Protection Unit, salah satunya di kawasan Rimbang Baling. Staf Komunikasi WWF-Riau Syamsidar mengatakan, dalam kawasan ini dimonitoring dan dilakukan patroli secara intens terhadap upaya upaya untuk pemburuan harimau Sumatera.
Masih menurut Syamsidar, ada beberapa kawasan hutan se Provinsi Riau yang juga menjadi fokus WWF dalam melakukan Tiger Protection Unit diantaranya, Tesso Nillo ,Bukit Batabu dan Bukit Bungkuk. Namun yang diintesifkan kini adalah kawasan Rimbang Baling yang terletak di Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.
Syamsidar memaparkan , di sisi lain Rimbang Baling sudah ditetapkan menjadi Global Tiger Landscape atau Habitat Harimau Sumatera yang harus dipertahankan demi keberlangsungan dan eksistensi keberadaan satwa ini di dunia.
Secara survey cepat, dipaparkan Syamsidar keberadaan Harimau Sumatera sebagian besar memang berada di Kawasan Rimbang Baling dengan jumlah sekitar 20 ekor. Jumlah ini tergolong memprihatinkan dan bukan tidak mungkin satwa ini akan hilang/ punah dari Riau jika perburuan tidak dihentikan.
Untuk itulah menurut Syamsidar, WWF Riau akan terus berupaya melakukan Tiger Protection Unit di kawasan Rimbang Baling ini dan menghimbau kepada pemilik konsesi serta warga sekitar agar ikut bersama melindungi satwa liar ini , demi keberadaan Harimau Sumatera beberapa puluh tahun ke depan. (JG)
Komentar Anda :