BHARABAS MEDIA, SELAT PANJANG - Kebakaran yang terjadi di SMAN 1 Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Selasa (30/9/2025), menghanguskan puluhan ruangan dan fasilitas. Api hampir tidak menyisakan ruangan, baik ruang kelas, ruang guru dan fasilitas pendukung pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Kepala SMAN 1 Tebing Tinggi, Poyadi. Ia mengatakan ada sekitar 34 ruangan yang terbakar dalam musibah sore Selasa tersebut. Mulai dari ruang kelas, ruang wakil kepala sekolah dan guru, laboratorium komputer, bahasa, fisika, dan kimia. Selain itu perpustakaan, ruang tata usaha, hingga aula juga tidak tersisa.
Yang lebih miris lagi adalah terbakarnya banyak arsip penting, termasuk ijazah siswa yang belum sempat diambil setelah menamatkan pendidikan.
"Ada beberapa siswa yang belum mengambil ijazah mereka setelah tamat. Ijazahnya ikut terbakar," kata Poyadi.
Sementara itu Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, melakukan peninjauan langsung ke lokasi kebakaran, Rabu (1/10/2025) pagi. Ia menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang terjadi.
"Kami dari Pemkab Kepulauan Meranti ikut prihatin dan akan terus memberikan dukungan agar kegiatan belajar tidak terganggu,” ujar Bupati.
Meski sebagian fasilitas sekolah hangus terbaka, Pemkab Meranti menegaskan tidak akan ada libur panjang. Proses belajar tetap berjalan dengan sistem dua sesi, yakni pukul 07.00–12.00 WIB dan 13.00–17.00 WIB, menggunakan ruang kelas yang masih tersedia serta bantuan ruang belajar di Sekolah Kalam Kudus.
“Untuk siswa yang akan menghadapi ujian pada November mendatang, kita siapkan skema pembelajaran dua kelompok di Kalam Kudus. Dengan begitu anak-anak tetap bisa belajar dan ujian sesuai jadwal,” jelas Bupati Asmar.
Selain penanganan darurat, Bupati juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran di masa mendatang. Ia menegaskan seluruh sekolah, perkantoran, hingga rumah ibadah harus memperhatikan instalasi listrik dan menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Pemerintah Kabupaten Meranti berharap musibah ini menjadi pelajaran berharga agar aspek keamanan dan keselamatan fasilitas pendidikan lebih diperhatikan ke depannya. (rls/pri)
Komentar Anda :