BHARABAS MEDIA, PEKANBARU — Para pelaku UMKM di Riau terus didorong untuk memanfaatkan digitalisasi sebagai “senjata utama” dalam mendongkrak daya saing dan peluang pasar yang lebih luas.

Pemanfaatan digital juga harus fokus pada promosi produk, namun tetap perlu diselaraskan dengan kualitas, agar produk UMKM Riau mampu bersaing secara sehat dan cerdas.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Riau, Sofyan Franyata atau SF Hariyanto, dalam pidatonya saat dia membuka secara resmi Pekanbaru Marketing Festival (PMF) 2025, di Premiere Hotel Pekanbaru, Kamis, 7 Agustus 2025.

“Kita semua sadar bahwa digitalisasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pemasaran di era teknologi yang terus berkembang. Namun, bagaimana cara UMKM kita memanfaatkannya masih perlu diperkuat,” ujarnya.

SF Hariyanto ingin ajang PMF 2025 sebagai langkah konkret untuk menjembatani kesenjangan antara pelaku usaha dengan perkembangan teknologi digital.

Menurutnya, kehadiran kecerdasan buatan atau AI, telah mendorong pelaku bisnis, khususnya UMKM, untuk tidak hanya adaptif, tetapi juga progresif dalam mengelola strategi pemasaran dalam menjalankan bisnis mereka.

Pemprov Riau, kata dia, akan terus memberikan dukungan terhadap sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis digital. Dia berharap UMKM di Riau dapat tumbuh dan siap bersaing secara digital tanpa mengesampingkan kualitas produk.

Selain itu, Pemprov Riau berkomitmen membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan inklusif. Ia membuka peluang kolaborasi dengan sektor swasta, perguruan tinggi, dan komunitas untuk memperkuat daya saing UMKM di daerah.

PMF 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga sarana pembelajaran dan pertukaran ide lintas sektor. Acara ini diikuti oleh mahasiswa, organisasi perangkat daerah, rumah sakit swasta, serta pelaku bisnis dan industri di Riau. (rls/pri)