PEKANBARU -- Komunitas Hamba Allah menggelar diskusi Abdul Bertanya Abdul Menjawab dengan mengangkat tema "Peran Ibu Dalam Mendidik Anak" di Hall Riau Garden jalan Soebrantas, Pekanbaru, Ahad 29 September kemarin.
Program Abdul bertanya Abdul menjawab ini dipopulerkan oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam sebuah Podcast yang ia sendiri sebagai moderator dan Abdul Wahid sebagai narasumber beberapa waktu lalu.
Cuplikan podcast ditayangkan per part setiap malam minggu mengulas tentang biografi Abdul Wahid, karena dianggap menginspirasi akhirnya komunitas hamba allah (KHA) menggelar secara offline menghadirkan UAS dan Abdul Wahid.
Tidak disangka, undangan yang disebar hanya dengan flyer melalui Whatsapp Group (WAG) ini dihadiri ribuan jamaah dari berbagai komunitas.
UAS saat memulai kegiatan juga tidak menyangka acara ini akan dihadiri ribuan jamaah.
"Saya mengira kegiatan hanya di kedai kopi biasa dan tidak ramai orang, ternyata seramai ini yang hadir, terutama ibu-ibu garis keras dan anak muda yang ramai hadir," seloroh UAS.
Saat memulai diskusi dengan tema Ibu, UAS langsung melontarkan pertanyaan tentang sosok seorang ibu dimata Abdul Wahid.
"Karna dibuka dengan lagu tentang Ibu dan lagu kedua kasih sayang ibu, apa arti ibu bagi pak Wahid," tanya UAS kepada Cagub Riau Abdul Wahid.
Cagubri yang terlihat masih grogi itu kemudian menjawab dengan menceritakan kisah masa kecilnya.
"Saya agak grogi ini ustadz, tidak menyangka akan seramai ini. Saya sejak usia 10 tahun sudah ditinggal ayah, sejak saat itu kami dibesarkan mamak (ibu, red), saya anak ke 3 dari 6 saudara, yang tua baru 14 tahun, yang kecil baru berusia 6 bulan," cerita Calon Gubernur Riau Nomor Urut 1 ini dengan suara bergetar.
"Syukurnya ada kebun dan warung kecil-kecilan yang ditinggalkan ayah, semua dikerjakan dalam waktu bersamaan, membesarkan anak juga mencari nafkah, sendiri," lanjut cerita Wahid agak terbata menahan emosi.
Ustadz kemudian merespon "Bayangkan ibu-ibu, anak 6 harus bekerja sekaligus membesarkan anak, kalau pendidikan bagaimana pak Wahid," tanya UAS lagi.
Dijawab Wahid lagi "Saya sekolah SD dan MTs di kampung ustadz, Sungai Simbar Kateman Inhil, setelah itu saya dikirim ke Pondok Candung, karena pesan ayah anak harus sekolah, dan sekolahnya agama, awal masuk 2 tahun saya tidak pulang, tiap bulan kirim surat tapi tidak ada dibalas," tambah Wahid lagi.
"Mungkin ibu saya sedih, rindu anak di pondok, apalagi 2 tahun tak pulang, sekarang anak saya yang kecil saya masukan ke pondok, 3 bulan ibunya nangis, saya bilang yang penting masa depan anak,” jelasnya.
"Begitu ibu-ibu, di pondok 2 tahun pertama tak pulang, seperti itu rindunya, kalau ibu-ibu sekarang begitu anak dimasukan ke pondok menangis takut tak makan, tak bisa tidur. Anak kalau mau hebat, berkah ilmunya di pondok, ibu-ibulah yang menguatkan,” timpal UAS.
"Bagaimana soal pendidikan ini pak Wahid?” Tanya UAS lagi.
Cagub Riau ini kemudian menyampaikan komitmennya.
"Sekolah ponpes, swasta harus setara fasilitasnya dan bantuannya sama dengan sekolah umum, saya tahu betul bagaimana pondok itu hidup melalui swadaya masyarakat dan wali murid, kita sudah ada UU pondok, Perda Ponpes, Pergub yang belum," jelas wahid
"Doakan biar saya selesai pergubnya, biar ponpes dapat bantuan dari pemda," jelas Wahid disambut tepuk tangan meriah jamaah
Ustadz Abdul Somad kemudian bertanya lagi "Kalau ngaji siapa ngajar pak Wahid," tanya UAS lagi.
Lalu dijawab lagi oleh Wahid "Saya ngaji diajarkan oleh ibu, waktu masih ada ayah, beliau yang ngajar, kalau dulu ayah ibu keras mendidik, sebelum maghrib harus dirumah dan ngaji, ibu saya tidak tamat SD cuman pernah madrasah tapi tidak ada ijazahnya," cerita Wahid lagi.
UAS lalu menanggapi "Ibu tidak tamat SD bisa jadi pendidik yang hebat, bisa ilmu ekonomi untuk memenuhi nafkah, tulang punggung sekaligus tulang rusuk, bagaimana ibu, banyak yang bisa diambil pelajaran," tanya UAS kepada jamaah.
Kegiatan bincang santai dengan narasumber Abdul Wahid ini menginspirasi banyak jamah, saat mendengar kisah ibu Cagub yang berpasangan dengan SF Hariyanto ini banyak jamaah yang menangis terharu.
Anak kampung dididik ibu tunggal yang tidak berpendidikan tinggi ini berhasil dan sukses, sekarang sebagai calon Gubernur yang populer dan digadang-gadang sebagai Gubernur Riau 2024-2029
Abdul Wahid mengenang ibu dan ayahnya agar ada pahala jariah, rumah peninggalan orang tuanya dijadikan sekolah SMA Islam di kampung halamannya Sungai Simbar, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir. (rls/pri)
Komentar Anda :