JAKARTA -- Papua menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Pesta olahraga itu diharapkan menjadi momentum kebangkitan Bumi Cendrawasih.
Papua tengah bergejolak. Dari mulai unjuk rasa hingga ricuh yang terjadi di dua wilayah, Fakfak, Papua Barat dan Kota Timika. Bahkan sebelumnya, Manokwari sempat dibuat lumpuh.
Kondisi ini pun ikut mempengaruhi kesiapan Papua sebagai tuan rumah PON. Namun, bukan berarti situasi jadi tak aman.
Seperti dilansir dari detik.com, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Kadispora) Papua, Alexander K.Y Kapisa, memastikan kenyamanan atlet maupun ofisial yang hadir tetap menjadi prioritas mereka. Meski demikian, mereka juga membutuhkan dukungan pendampingan untuk hal tersebut.
"Tentu kami harus jadi tuan rumah yang ramah dan memberikan kenyamanan bagi seluruh atlet maupun seluruh ofisial tamu yang akan hadir," kata Alexander di kantor Kemenpora, Senayan, Kamis (22/8/2019).
"Seperti yang kita ketahui multievent PON ini akan dihadiri sekitar 17 ribu orang dan ini menjadi tanggung jawab kami sebagai tuan rumah dalam memberi kenyamanan dan kepastian bagi semua. Tentu kami bicara soal aspek keamanan dan kenyamanan ini kami harus kolaborasi dengan teman-teman TNI dan Polri," sebut Alexander.
"Saya pikir dalam dinamika yang ada, teman-teman bisa mengikuti dalam perkembangannya satu dua hari ini terakhir ini. Untuk itu kami harap hal ini bisa berangsur-angsur kondusif," ujar dia.
Bukan tanpa alasan Alexander mengharapkan demikian. PON disebutkan mereka sebagai peluang Papua untuk bangkit.
"Bagi kami masyarakat Papua, PON adalah harga diri bagi kami, dan tak akan terulang dalam 10-20 tahun ke depan sehingga dari sisi kesiapan, pelaksanaan, kami ingin memastikan semuanya berlangsung dengan baik," kata dia.
"Untuk itu, proses pendampingan dan advokasi dari teman-teman pusat sangat kami harapkan sekali. Di level KONI, maupun induk organisasi, serta technical delegated selama ini bekerja sangat efektif dan ke depan dalam apsek komunikasi kami akan selalu membuka diri," ujar dia.
"Kami Papua datang bukan dengan kelebihan kami, kami datang dengan kekurangan kami. Saya yakin teman-teman wartawan mengetahui kondisi Papua. Bahwa kami dalam konteks Papua keseluruhan dari sisi kesiapan sarana dan prasarana sangat jauh sekali tapi ini lah dalam konteks nasionalisme, NKRI, negara harus hadir untuk Papua," dia melanjutkan.
"Maka itu, event olahraga ini ada sebuah momentum kebangkitan pembangunan bagi Papua, dan yang tidak kalah penting bagaimana dampaknya terhadap kesejahteraan orang Papua. Untuk itu, kami harap semua rekan-rekan bisa bersinergi demi kesuksesan PON 2020," kata dia.
"Di sisi lain, kami menyampaikan terimakasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Presiden (Joko Widodo), juga jajarannya, begitu juga di Kemenpora, KONI, selama ini memberikan pendampingan yang luar biasa," ujar dia.(DTC)
Komentar Anda :