JAKARTA -- Mantan Fisioterapis Timnas Indonesia, Matias Ibo, mengatakan kebugaran fisik pemain para pemain skuat Merah Putih adalah persoalan klasik yang selalu berulang.
Matias Ibo juga menyayangkan dari delapan kepala pelatih berbeda yang pernah ditemuinya, semuanya mengeluhkan hal yang sama, yakni kondisi fisik pemain. Termasuk Pelatih Timnas Indonesia saat ini, Shin Tae Yong, yang menyebut pemain Merah Putih hanya kuat bermain selama 20 menit.
"Delapan kepala pelatih yang berbeda selama kurun waktu 10 tahun saya di Timnas Indonesia mengeluhkan hal yang sama dan sampai sekarang belum ada perubahan. Berarti ada yang belum dibetulkan, seperti ada missing link. Masalahnya selalu fisik," kata Matias kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/3).
Menurut Matias, kondisi pemain Timnas Indonesia yang tidak bugar merupakan hasil dari proses sehari-hari bersama klub. Sebagai pengguna jasa pesepakbola yang paling sering, sebuah kesebelasan dinilai memiliki peran penting membentuk pemain.
"Pemain Timnas itu cerminan dari klubnya masing-masing. Bagaimana kondisi pemain saat ini itu bagaimana ia dibentuk saat latihan bersama klubnya."
"Tidak bisa disalahkan ke timnasnya, tapi lebih ke klub masing-masing. Bagaimana klub menerapkan porsi latihan kepada pemain, cukup atau berlebihan. Sebab ketika pemain dipanggil ke timnas, dia membawa apa yang dia dapatkan dari klub," ungkapnya.
Selain itu sosok 41 tahun tersebut juga menyinggung jadwal kompetisi yang padat serta ketidaksesuaian jadwal liga dan pertandingan Timnas Indonesia sebagai penyebab lain kemunculan masalah fisik pemain Tim Garuda.
Matias juga menuturkan para pemain memiliki tanggung jawab atas kondisi tubuhnya sendiri dan dituntut selalu dalam kondisi bugar sebagai atlet. Termasuk mengatur asupan nutrisi, waktu tidur, istirahat dan volume serta intensitas latihan setiap harinya.
"Semua tergantung ke masing-masing individu. Ada yang sadar dengan dirinya sendiri ada yang tidak. Ada pemain yang menghabiskan waktu luangnya di gym, perawatan fisioterapi sendiri atau konsultasi ke dokter. Tapi ada juga yang cuek. Balik lagi, seberapa tegas klub masing-masing mengatur dan mempersiapkan pemainnya untuk menghadapi liga."
"Tidak semua klub sadar untuk mempersiapkan pemain, itu tergantung pelatih. Federasi juga punya peran bagaimana mengadopsi sesi latihan supaya di semua klub porsinya bisa sama. Karena pada akhirnya nanti paling gampang menyalahkan fisik pemain sebagai penyebab kekalahan misalnya," jelas Matias Ibo. (CNI)
Komentar Anda :