BULETINSATU.com -- Sakit tenggorokan adalah salah satu penyakit yang kerap dialami saat perubahan musim atau saat terlalu banyak mengonsumsi makanan pemicu tenggorokan gatal.
Sakit tenggorokan ini mengacu pada rasa sakit, gatal, atau iritasi pada tenggorokan. Selain obat-obatan pil, terdapat ragam obat alami sakit tenggorokan yang bisa dicoba untuk meredakan gejala.
Sakit tenggorokan adalah gejala utama dari radang tenggorokan. Ini mungkin menjadi lebih buruk saat mencoba menelan. Anda mungkin merasa kesulitan menelan makanan dan cairan.
Bahkan jika sakit tenggorokan tidak cukup serius untuk dibawa ke dokter, tetap saja sakit dan mungkin menghalangi Anda untuk tidur nyenyak. Untungnya, Anda dapat menggunakan pengobatan rumahan untuk meredakan nyeri dan iritasi.
Berikut 5 obat alami sakit tenggorokan, sebagaimana dilansir Healthline.
1. Madu
Madu yang dicampur dengan teh atau diminum sendiri adalah obat rumahan yang umum untuk sakit tenggorokan.
Sebuah studi menemukan bahwa madu bahkan lebih efektif dalam 'menjinakkan' batuk malam hari daripada obat penekan batuk biasa.
Penelitian lain menunjukkan bahwa madu adalah penyembuh luka yang efektif, yang berarti dapat membantu mempercepat penyembuhan sakit tenggorokan.
Hanya saja, jangan memberikan madu untuk anak di bawah usia 1 tahun.
2. Air garam
Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu meredakan sakit tenggorokan dan memecah sekresi. Garam juga dikenal untuk membantu membunuh bakteri di tenggorokan.
Buat larutan air dengan setengah sendok teh garam dalam segelas penuh air hangat. Berkumurlah untuk membantu mengurangi pembengkakan dan menjaga kebersihan tenggorokan. Ini harus dilakukan setiap tiga jam atau lebih.
3. Peppermint
Peppermint dikenal dengan kemampuannya dalam menyegarkan napas. Semprotan minyak peppermint yang diencerkan juga dapat meredakan sakit tenggorokan.
Peppermint mengandung mentol, yang membantu mengencerkan lendir dan menenangkan sakit tenggorokan dan batuk.
Peppermint juga memiliki sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan antivirus, yang dapat mendorong penyembuhan.
Jangan pernah gunakan minyak esensial tanpa mencampurnya dengan minyak pembawa seperti minyak zaitun, minyak almond manis, atau minyak kelapa yang dilunakkan.
Untuk minyak peppermint, campurkan lima tetes minyak esensial dengan satu ons minyak pembawa pilihan Anda. Namun ingat, jangan pernah menelan minyak esensial, tapi hanya menghirup aromanya sebagai aromaterapi.
4. Bawang putih
Bawang putih juga memiliki sifat antibakteri alami. Ini mengandung allicin, senyawa organosulfer yang dikenal karena kemampuannya melawan infeksi.
Sebuah studi telah menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen bawang putih secara teratur dapat membantu mencegah virus flu biasa.
Menambahkan bawang putih segar ke dalam makanan Anda juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan khasiat antimikroba.
Anda dapat mencobanya dengan memakan satu siung bawang putih untuk meredakan sakit tenggorokan, tapi segeralah menyikat gigi untuk melindungi gigi dari enzim dan menyegarkan aroma pernapasan.
5. Teh chamomile
Teh chamomile secara alami menenangkan dan telah lama digunakan untuk tujuan pengobatan, seperti menenangkan sakit tenggorokan.
Teh ini sering digunakan karena sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan zatnya.
Beberapa ulasan penelitian telah menunjukkan bahwa menghirup uap chamomile dapat membantu meredakan gejala pilek, termasuk sakit tenggorokan.
Minum teh chamomile juga bisa memberikan manfaat yang sama. Ini dapat merangsang sistem kekebalan untuk membantu tubuh Anda melawan infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan Anda.
Meski ada beberapa obat alami sakit tenggorokan, tetapi mengobati sakit tenggorokan mungkin berbeda untuk bayi dan anak-anak.
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit tenggorokan pada anak:
1. Tambahkan humidifier ke kamar anak Anda karena kelembaban udara dapat membantu meredakan nyeri akibat radang tenggorokan.
2. Jaga agar anak-anak tetap terhidrasi dengan mendorong mereka untuk minum air putih sebanyak mungkin.
3. Anak-anak di bawah 5 tahun tidak boleh diberikan obat batuk keras atau apa pun yang dapat menimbulkan risiko tersedak. Berhati-hatilah saat memberikan obat batuk kepada anak di bawah 10 tahun.
(CNI)
Komentar Anda :