5 Jenis Herbal Imunomodulator yang Perkuat Sistem Imun
Selasa, 11-08-2020 - 09:30:04 WIB
Ilustrasi. Imunomodulator atau zat yang dapat memperkuat sistem imun dapat ditemukan di sejumlah bahan herbal.
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Sistem imun menjadi mekanisme pertahanan tubuh terhadap ancaman bahaya. Dalam menjalankan fungsinya, sistem imun bakal memberikan respons saat ada bahaya yang masuk. Respons bisa dimodifikasi dengan konsumsi suplemen yang bersifat imunomodulator.

Pada dasarnya, imunomodulator merupakan zat yang dapat memodulasi atau memengaruhi sistem imun tubuh menjadi ke arah normal.

Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania mengatakan, ada dua jenis imunomodulator yang di antaranya adalah imunostimulasi dan imunosupresif.

"Imunostimulan, senyawa itu bisa meningkatkan kerja komponen sistem imun, bisa diberikan untuk meningkatkan respons imun terhadap penyakit. [Sedangkan] imunosupresif, senyawa yang bisa meredakan hiper-inflamasi, menekan sistem imun," jelas Inggrid dalam webinar bersama Fatigon Promuno, beberapa waktu lalu.

Imunomodulator bisa ditemukan dalam sejumlah bahan herbal. Berikut di antaranya.

1. Echinacea
Echinacea merupakan tanaman bunga yang tumbuh di area timur Pegunungan Rocky, Amerika Serikat. Tanaman ini dimanfaatkan mulai dari bagian bunga, akar, dan daun untuk keperluan pengobatan.

Inggrid mengatakan, echinacea memiliki sifat imunostimulasi yang kuat. Tanaman ini terbukti mampu mempercepat penyembuhan selesma dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Kendati demikian, echinacea juga memiliki kekurangan. Karena bersifat sebagai imunostimulasi yang kuat, echinacea tak bisa dikonsumsi jangka panjang. "Echinacea aman dikonsumsi selama 8-16 pekan berturut-turut," kata Inggrid.

Selain itu, echinacea pun akan memicu kontraindikasi dengan orang yang memiliki gangguan autoimun.

2. Meniran
Tanpa harus mengimpor echinacea dari luar negeri, Indonesia memiliki tanaman herbal asli dengan sifat serupa, yakni meniran.

Inggrid mengatakan, meniran tidak kalah dengan echinacea. Dari sebuah uji klinis, meniran terbukti mampu mempercepat penyembuhan cacar air.

Bedanya dengan echinacea, meniran merupakan tanaman herbal yang aman digunakan jangka panjang dan tidak ada batas maksimal. Meniran pun tidak mempunyai kontra indikasi.

3. Jahe merah
Jahe, khususnya jahe merah, punya sifat seimbang antara imunostimulasi dan antiradang atau imunosupresif. Jahe merah bisa membantu meredakan keluhan infeksi virus semisal gangguan batuk, kembung, dan mual. Jahe juga aman dikonsumsi jangka panjang.

4. Sambiloto
Selain jahe merah, sambiloto pun punya dua sifat, baik imunostimulasi maupun imunosupresif. Sambiloto salah satunya dapat digunakan untuk mengatakasi badai sitokin.

Badai sitokin terjadi saat respons imun berlebihan sehingga tidak hanya menghancurkan virus tetapi sel tubuh lain ikut rusak sehingga timbul peradangan. Oleh karenanya, perlu ada substansi yang bersifat imunosupresif.

"Sambiloto ini bersifat antivirus, walau memang kita belum riset spesifik untuk SARS-CoV-2 [virus corona penyebab Covid-19], meski demikian harapannya bisa dipakai," kata Inggrid.

Selain itu, sambiloto juga memiliki fungsi antipiretik yakni untuk mengatasi gejala demam dan gejala lain yang menyertai saat terinfeksi virus. Herbal satu ini juga aman dikonsumsi jangka panjang.

5. Saffron
Saffron sebenarnya bagian tangkai putik dari bunga Crocus sativus atau Saffron crocus. Bagian tangkai putik ini kemudian dikeringkan sehingga kerap dimanfaatkan sebagai pemberi warna pada masakan atau minuman.

Saffron pun dimanfaatkan sebagai obat, khususnya untuk fungsi imunostimulasi. Namun, saffron memiliki harga selangit. Untuk memperoleh 1 kilogram saffron, Anda harus merogoh kocek sekitar US$1000-US$5000 (sekitar Rp14juta-Rp70juta).

Bukan cuma perkara khasiat, harga yang tinggi ini muncul karena tanaman saffron tumbuh di area yang begitu spesifik dengan masa panen yang terbilang sulit. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • 5 Jenis Herbal Imunomodulator yang Perkuat Sistem Imun
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Menhub Beri Bantuan "By The Service" ke Pemprov Riau
    02 Kolaborasi ELNUSA dan PHR Sukses Rampungkan Proyek Survei Seismik 3D Balam South East
    03 Gelar Halal Bi Halal, Edy Natar Kembali Ceritakan Perjalanan GSSB Riau
    04 Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
    05 Gebyar BBI/BBWI 2024, Pj Gubri Minta Dukungan Menteri Perhubungan
    06 Cacar Monyet Strain Baru di Kongo Ditemukan WHO, Disebut Lebih Mematikan
    07 Penerbangan di Beberapa Kota Iran Dihentikan Buntut Dari Serangan Israel ke Iran
    08 PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya
    09 Setelah Israel Meluncurkan Rudalnya ke Iran, Harga Minyak Melesat 3 Persen
    10 Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Riau Meningkat Selama Idulfitri 1445 H
    11 Waspada Cuaca Ekstrem, Hari Ini BMKG Perkirakan Hujan di Sebahagian Besar Wilayah Riau
    12 Timnas Indonesia U-23 Cetak Sejarah Usai Bungkam Australia
    13 Arus Mudik dan Balik Lebaran, Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru Mencapai 157.480 Orang
    14 Ahad Malam, Pj Gubri akan Buka MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi di Dumai
    15 Jelang MTQ Ke-42 Provinsi Riau Tahun 2024, Kafilah Kota Pekanbaru Ikuti Pemusatan Latihan
    16 Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
    17 Pj Gubri SF Hariyanto Apresiasi Semua Pihak Jalur Mudik di Riau Lancar
    18 Rayo Onom di Baserah, Kadisbud Riau: Segera Daftarkan Buah Golek untuk Warisan Budaya
    19 Indonesia Serukan Deeskalasi Konflik di Timur Tengah
    20 Cuaca Cerah Berawan namun Tetap Waspada Hujan disertai Angin Kencang dan Petir
    21 BMKG Pekanbaru Rilis Cuaca Ekstrem di Riau Hingga Tanggal 21 April
    22 Pj Gubri SF Hariyanto Rayakan "Ayi Ayo Onam" Bersama Ribuan Masyarakat Kampar
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau