Periksa Fakta: Mitos-mitos Seputar Vaksinasi
Jumat, 03-07-2020 - 11:13:15 WIB
Ilustrasi: Vaksinasi jadi pencegahan utama dan paling efektif suatu penyakit, tapi berbagai mitos yang beredar membuat banyak anak justru tak beroleh manfaat vaksinasi. (Foto: ANTARA FOTO)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Beragam mitos beredar tentang vaksinasi. Mitos-mitos terkait vaksinasi ini membuat orang tua dan pengasuh jadi enggan mengimunisasi anak mereka, termasuk di masa pandemi virus corona.

Padahal, mitos itu tak terbukti dan terbantahkan dengan fakta mengenai vaksinasi.

Vaksinasi adalah usaha pencegahan utama dari suatu penyakit dengan cara memasukkan antigen ke dalam tubuh dengan tujuan memicu pembentukan kekebalan tubuh. Vaksinasi merupakan bentuk pencegahan paling efektif dan efisien di seluruh dunia.

Namun mitos-mitos tentang vaksinasi yang menyebar tanpa alasan itu membuat banyak anak tak mendapatkan manfaat vaksinasi. Padahal, proses vaksinasi dapat menurunkan angka kejadian penyakit, menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity, dan melindungi orang-orang di sekitar dari penyakit.

Berikut mitos dan fakta vaksinasi.

1. Mitos pergi vaksinasi dapat menyebabkan tertular Covid-19

Covid-19 membuat banyak orang takut untuk vaksinasi ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit.

Pergi vaksinasi tidak langsung membuat anak tertular virus corona penyebab Covid-19. Sebab setiap layanan kesehatan saat ini sudah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Anak tetap dapat dengan aman dibawa vaksinasi ke layanan kesehatan.

2. Mitos vaksinasi menyebabkan autisme

Sebagian orang meyakini vaksinasi dapat menyebabkan anak mengalami autisme. Namun, hal ini tak terbukti secara ilmiah.

Dokter spesialis anak Caessar Pronocitro menjelaskan mitos vaksinasi menyebabkan autisme berawal dari hoaks yang berkaitan dengan vaksin MMR atau vaksin campak, gondong, dan rubella.

"Ini berawal dari penelitian dokter bedah yang menyimpulkan vaksin menyebabkan autis. Namun, setelah diusut ternyata penelitiannya tidak valid, jumlah sampel sedikit yaitu hanya 18, sehingga kesimpulannya salah," ungkap Caessa dalam webinar RSPI, Rabu (1/7).

Faktanya, berbagai penelitian menunjukkan vaksinasi bermanfaat menurunkan angka kejadian penyakit. Misalnya penyakit polio yang berkurang 99 persen, rubella 96 persen, dan tetanus 85 persen.

3. Mitos sebagian vaksinasi tidak wajib

Ada pula anggapan orang yang menyebut sebagian vaksinasi tidak wajib diberikan kepada anak. Namun, anggapan ini keliru.

Caessar menjelaskan setiap vaksin mencegah penyakit yang berbeda-beda. Sehingga masing-masing vaksin memiliki kegunaan sendiri-sendiri.

"Namun, di Indonesia hanya terdapat sejumlah vaksin yang disubsidi oleh pemerintah sehingga lebih dikenal seperti Hepatitis B, BCG, polio, DPT kombo, dan campak. Beberapa vaksin lain tidak disubsidi," tutur Caessar.

Vaksin lain seperti PCV dapat mencegah pneumonia dan meningitis dan vaksin rotavirus dapat mencegah diare karena rotavirus.

4. Mitos anak yang batuk, pilek, minum obat tidak boleh vaksinasi

Kondisi atau gejala tertentu pada anak membuat orang tua enggan memvaksinasi anak.

Padahal, faktanya, kondisi batuk dan pilek ringan tanpa demam bukan kontra-indikasi pada vaksin. Dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan anak dapat menerima vaksin.

Sedangkan sebagian besar obat-obatan, termasuk antibiotik, tidak mempengaruhi potensi vaksin. Hanya ada sejumlah pengobatan yang menekan imunitas untuk jangka waktu lama yang dapat mempengaruhi vaksin. Dokter biasanya akan menunda pemberian vaksin ini.

"Sakit ringan boleh divaksin. Konsultasikan dengan dokter dan beritahu obat yang sedang dikonsumsi," ucap Caessar.

5. Mitos vaksin tidak dapat diberikan apabila sudah terlambat dari jadwal

Banyak orang tua memutus pemberian vaksin karena terlambat atau tidak memberikan vaksin sesuai jadwal.

Namun, anggapan ini salah. Vaksin tetap boleh disusulkan karena anak belum memiliki kekebalan dari vaksin tersebut agar kekebalan tetap dapat dibentuk kemudian hari.

Sedangkan untuk pemberian vaksin yang bersifat serial, maka tidak perlu mengulang dari awal jika terlambat memberikan vaksin.

"Cukup dilanjutkan saja vaksin yang diberikan," ujar Caessar.

6. Mitos vaksin haram

Sejumlah vaksin dianggap haram karena mengandung bahan-bahan yang diharamkan dalam Islam, seperti pada kasus vaksin Measless Rubella (MR) beberapa waktu lalu.

Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memutuskan bahwa vaksin MR tersebut boleh digunakan karena kondisi keterpaksaan dan belum ditemukan vaksin MR yang halal. Selain itu, MUI juga melihat ada bahaya yang lebih besar jika tidak diberikan vaksin.

"Ada keterangan ahli yang kompeten dan dipercaya tentang bahaya yang ditimbulkan akibat tidak diimunisasi dan belum vaksin halal," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH Asrorun Ni'am Sholeh pada 2018 lalu. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Periksa Fakta: Mitos-mitos Seputar Vaksinasi
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Polda Riau Kerahkan 3.508 Amankan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
    02 Jelang Idulfitri, Pj Gubri Harap Seluruh Jajaran Amankan Arus Mudik
    03 Dishub Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar
    04 Direksi BRK Syariah Lanjutkan Safari Ramadan Bersama Pemprov Kepri dan Berikan Bantuan CSR
    05 Yuk Baca Mudikpedia agar Mudik Ceria dan Penuh Makna
    06 Cuaca Cerah Berawan, Waspada 120 Hotspot Terpantau di Riau.
    07 Tingkatkan Sarana, Masjid Al Huda Pian Padang Natuna Terima Dabamas BRK Syariah
    08 Jabatan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Segera Berakhir, Pemprov Riau Segera Proses ke Kemendagri
    09 Indosat Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
    10 Besok, Pj Gubri Akan Santuni 150 Anak Yatim Dalam Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Annur
    11 Safari Ramadan di Rokan Hilir, CSR BRK Syariah Kembali Disalurkan
    12 Para Pelaku Usaha Pemotongan Ayam di Pasar Belantik Siak Terima Surat Keterangan Halal
    13 Kick off Riau Sharia Week 2024: BI Gelar Capacity Building Nazhir Wakaf Produktif Bersama BWI Riau
    14 Masjid Al Fatah Kuansing Terima Dana CSR, Asisten I Pemprov Riau Ajak Menabung di BRK Syariah
    15 Disperindag Mulai Lakukan Tera Ulang di Sejumlah SPBU di Pekanbaru
    16 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Puluhan Titik Panas Terpantau di Riau.
    17 BRK Syariah dan Pemprov Riau Salurkan Bantuan CSR Untuk Pembangunan Masjid Nur Ilham di Desa Semunai
    18 BKKBN Riau Tingkatkan Peran BKB
    19 OMBUDSMAN MENGAJI DAN BERBAGI DI MADRASAH ALIYAH MA’ARIF NU RIAU
    20 Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
    21 Sebelum Mudik, Warga Pekanbaru Diimbau Pastikan Rumah Aman dari Kebakaran
    22 Pertamina Pastikan Pasokan BBM Cukup Saat Mudik Lebaran
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau