Waspada Penyakit Pernapasan Serupa Covid-19 Usai Lockdown
Senin, 15-06-2020 - 11:30:07 WIB
Ilustrasi. Bangunan atau gedung yang lama tak digunakan akibat masa karantina berpotensi memicu penyakit pernapasan yang menyebabkan pneumonia berat serupa Covid-19. (Istockphoto)
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Ahli kesehatan memperingatkan bahwa kebijakan lockdown selama berbulan-bulan berpotensi memunculkan penyakit mematikan lainnya. Bangunan yang sebelumnya ditinggali berpotensi menjadi tempat tumbuh dan menyebarnya penyakit Legionnaires.

Legionnaires adalah penyakit pernapasan yang menyebabkan pneumonia berat dan dapat mematikan jika tidak mendapat perawatan segera. Legionnaires juga memiliki gejala yang sama dengan Covid-19, yakni demam, batuk kering, sesak napas, dan nyeri otot.

Melansir Medical Daily, orang yang terinfeksi Legionnaires tidak dapat menginfeksi orang lain. Peneliti dari Universitas Manchester Anne Clayson mengatakan, orang bisa terinfeksi melalui tetesan air inhalasi atau kabut yang membawa bakteri Legionella pneumophila.

"Legionnaires tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi penyakit itu dapat menyebabkan wabah besar melalui droplet yang terkontaminasi dari berbagai sumber seperti pancuran, keran, sistem pendingin udara, kolam spa, kolam air panas, dan air mancur," kata Clayson.

Clayson membeberkan, Legionnaires pneumophila umumnya hidup di lingkungan yang hangat, memakan lumpur, dan endapan pipa. Bangunan yang lama tidak aktif atau digunakan dapat memungkinkan bakteri berkembang biak dan akhirnya mencemari sistem air.

Clayson mengatakan, penguncian karena pandemi COVID-19 sangat meningkatkan risiko wabah Legionnaire. Rencana untuk membuka kembali negara dan bisnis selama musim panas juga menambah masalah karena Legionnaires pneumophila lebih aktif dalam suhu hangat.

"Semua sistem air berisiko terhadap kontaminasi, tetapi bangunan yang tidak aktif dan dinonaktifkan lebih berisiko," ujarnya.

"Penggunaan bangunan dan peralatan yang terhenti dan gangguan rutinitas pembersihan meningkatkan kemungkinan genangan air, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan wabah Legionella muncul," ujar Clayson.

Clayson menyatakan, penyakit Legionnaires juga menargetkan orang-orang yang berisiko tinggi tertular Covid-19. Legionnaires dapat dengan mudah menginfeksi orang dewasa yang lebih tua, pria dan mereka yang memiliki kondisi paru-paru kronis dan penyakit lain, seperti diabetes.

Terkait dengan hal itu, Clayson menyarankan pejabat publik dan swasta melakukan penilaian komprehensif terhadap sistem air di kantor, sekolah, pabrik, dan bangunan lain untuk mengurangi risiko penyakit Legionnaire.

Melansir Live Sciences, Legionnaires adalah penyakit infeksi paru-paru yang serius atau pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Legionella. Bakteri itu hidup di lingkungan berair dan menjadi masalah kesehatan ketika tumbuh dan menyebar dalam sistem air, seperti bak air panas, kepala pancuran, keran wastafel, dan air mancur.

Orang menjadi terinfeksi ketika mereka menghirup tetesan air di udara (dalam uap atau kabut) yang mengandung bakteri. Penyakit ini umumnya tidak menyebar dari orang ke orang.

Banyak orang yang terpapar bakteri Legionella tidak jatuh sakit, tetapi mereka yang berisiko tinggi tertular penyakit itu adalah orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit paru-paru kronis. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Waspada Penyakit Pernapasan Serupa Covid-19 Usai Lockdown
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    02 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    03 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    04 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    05 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    06 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    07 Masih Ada Hujan di Riau
    08 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    09 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    10 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    11 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    12 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    13 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    14 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    15 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    16 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    17 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    18 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    19 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    20 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    21 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    22 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau