BULETINSATU.com -- Pandemi infeksi virus corona (Covid-19) membawa perubahan yang drastis bagi banyak anak-anak. Kondisi orang tua yang kerap merasa khawatir ditambah hilangnya aktivitas bermain seperti biasanya membuat anak rentan terserang cemas.
Pandemi adalah waktu yang sangat menegangkan, terlebih bagi anak-anak.
Namun, sayangnya anak-anak belum mampu mengekspresikan perasaannya dengan baik. Untuk mengetahuinya, orang tua perlu mengenali beberapa tanda anak yang mulai cemas seperti berikut melansir Huffington Post.
1. Mudah marah
Anak-anak adalah pribadi yang sangat intuitif. Anak-anak dapat merasakan apa yang dirasakan orang dewasa yang ada di sekitarnya. Dengan kondisi itu, bukan hal yang tak mungkin jika anak juga bisa merasakan kemarahan dan kecemasan orang tua selama masa pandemi Covid-19.
"Jika orang tua merasa cemas dan kerap uring-uringan, anak-anak akan merasakannya juga," ujar psikolog anak, Denise Daniels.
Lekas marah bisa menjadi salah satu tanda bahwa anak-anak tengah bergulat dengan perasaan takut dan cemas. Jika si kecil mulai sering uring-uringan, orang tua perlu melacak penyebabnya.
2. Berperilaku regresif
Perilaku regresif merupakan tingkah laku yang tidak sesuai dengan usia atau masa kembang. Saat berperilaku regresif, seseorang cenderung berperilaku seperti saat mereka masih sangat kecil.
Anak-anak yang mulai kembali mengisap jempol atau bermain dengan mainan yang tak pernah digunakan selama bertahun-tahun bisa menjadi beberapa tanda si buah hati mulai cemas.
Jangan lupa untuk bertanya dengan lembut kepada anak tentang bagaimana perasaan mereka.
3. Perubahan pola tidur dan makan
Segala macam perubahan yang terjadi pada anak bisa menjadi tanda munculnya rasa cemas, seperti halnya perubahan pola tidur dan makan.
Perubahan itu bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Tidur lebih lama atau sulit tidur, keduanya bisa jadi pertanda.
Begitu pula dengan pola makan. Makan lebih banyak atau lebih sedikit sama-sama jadi pertanda cemas pada anak. Anak-anak yang menjadi sangat memilih-milih makanan juga bisa menandai kecemasan.
4. Terus bermain gawai
Saat ini, umumnya anak memiliki waktu menatap layar yang lebih lama daripada sebelumnya. Namun, jika anak mulai menggunakan gawai sebagai cara untuk menarik diri secara emosional, Anda perlu waspada. Hal itu bisa jadi tanda bahwa anak tengah berada dalam kesulitan.
Yang perlu Anda lakukan sebagai orang tua adalah untuk mengetahui apa yang anak lakukan bersama gawainya. Apakah mereka menggunakan gawai untuk bersantai atau justru mencari cara untuk melepaskan diri secara emosional.
5. Tiba-tiba sangat dekat dengan Anda
Anak yang tiba-tiba terus menempel pada orang tua menjadi tanda stres dan kecemasan. Mereka mungkin tak ingin Anda meninggalkan mereka. Mereka mungkin mencari bantuan untuk mengelola emosinya.
Beri mereka cara praktis untuk melepaskan emosi seperti dengan menari atau melakukan sesuatu yang positif.
"Ini adalah saat yang tepat bagi orang tua untuk tak hanya terhubung secara emosional, tapi juga memberikan contoh perilaku yang sehat untuk anak," kata Daniels. (CNI)
Komentar Anda :