Imbauan Kemenkes RI soal Pneumonia Misterius di China
Selasa, 07-01-2020 - 11:03:11 WIB
|
Ilustrasi. Kemenkes RI mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menanggapi kabar gempar soal wabah pneumonia misterius di China. (Istockphoto) |
JAKARTA -- Wabah pneumonia misterius tengah menggemparkan China dan membuat seluruh negara di Asia waspada. Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI, Anung Sugihantono mengatakan, gejala umum dari pneumonia adalah demam, batuk, dan sulit bernapas.
"Warga yang mengalami gejala tersebut harus segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Anung, menyitat laman resmi Kemenkes RI.
Masyarakat juga diimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Konsumsi makanan bergizi dengan menu seimbang dan lengkapi asupan dengan buah serta sayur. Lakukan pula aktivitas fisik selama 30 menit per hari. "Jangan lupa juga untuk istirahat cukup," tambah Anung.
Lebih dari itu, masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke China, termasuk Hong Kong, Wuhan, atau Beijing, diminta untuk terus memperhatikan dan memantau perkembangan penyebaran penyakit tersebut. Anung juga mengingatkan agar tak lupa untuk berkonsultasi dengan otoritas kesehatan setempat.
"Jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang yang memperlihatkan gejala seperti pneumonia, segera lah berobat. Segera berobat pula jika gejala timbul saat telah tiba di Indonesia," kata Anung.
Sebagaimana diketahui, penyakit misterius itu telah menginfeksi puluh orang. Menukil CNN, tercatat total 59 kasus pneumonia aneh itu dilaporkan terjadi di Kota Wuhan, China. Tujuh pasien di antaranya memasuki kondisi kritis.
Wabah mulai terungkap sejak akhir Desember 2019 dan memicu kekhawatiran China akan kemunculan kembali penyakit severe acute respiratory syndrome (SARS). SARS merupakan penyakit pernapasan akut akibat virus yang pernah menyebabkan pandemi di seluruh Asia.
Hingga saat ini, penyebab wabah tersebut belum teridentifikasi dengan pasti. Umumnya, pasien menunjukkan gejala demam, kesulitan bernapas, dan lesi invasif pada kedua paru-paru yang terlihat dari hasil rontgen dada. (CNI)
Komentar Anda :