Risiko Malas Gerak, Tak Bahagia hingga Kematian Dini
Senin, 02-12-2019 - 23:48:59 WIB
Ilustrasi. Ahli menyebut, malas gerak dan kebanyakan duduk sama bahayanya dengan merokok sebungkus sehari dan lebih berisiko ketimbang terjun payung.
TERKAIT:
   
 

BULETINSATU.com -- Perkembangan teknologi membuat semakin banyak orang malas gerak atau 'mager'. Dengan inovasi-inovasi terbaru yang mampu menghemat waktu dan energi, orang lebih memilih untuk banyak duduk.

Bahkan, perkembangan tersebut manusia semakin berpikir kalau bergerak adalah sesuatu yang dianggap membuang tenaga. Misalnya, bergerak menuju ke lokasi makan kerap dianggap buang waktu dan energi, sehingga aplikasi pesan antar menjadi andalan.

Padahal, malas bergerak merupakan 'penyakit' berbahaya yang dapat membunuh orang di usia muda.

Melansir Boldsky, studi terbaru menunjukkan bahwa kurang beraktivitas mampu meningkatkan risiko terserang penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, hingga kanker.

Studi menyebut, hampir satu dari tiga wanita dan satu dari empat pria di seluruh dunia tak melakukan aktivitas fisik sesuai dengan yang direkomendasikan, yaitu 150 menit untuk berjalan kaki dan 75 menit olahraga setiap minggu.

Bahaya gaya hidup malas  itu dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia.

Kurang aktivitas pada anak dapat memicu obesitas dan menurunkan kemampuan akademik, sedangkan rasa malas pada orang dewasa mampu menurunkan produktivitas. Pada lansia, kurangnya aktivitas bisa menurunkan kualitas hidup, mempercepat pikun, serta mengurangi kemandirian.

Bahkan gaya hidup malas juga disebut dapat menyebabkan risiko mati di usia muda. Menurut studi, setiap minggu yang dihabiskan tanpa melakukan aktivitas fisik sesuai rekomendasi setara efeknya dengan menghirup sebungkus rokok sehari

"Duduk lebih berbahaya daripada merokok, dapat lebih membunuh daripada HIV dan lebih riskan daripada terjun payung," ungkap James Levine, profesor kedokteran di Mayo Clinic. "Kursi itu dapat membunuh kita."

Selain memicu risiko berbagai penyakit, gaya hidup malas juga dapat membuat Anda merasa tak bahagia. Melihat diri Anda sendiri bermalas-malasan mampu mempengaruhi kesehatan mental, akibatnya Anda akan kurang bahagia dan kualitas hidup akan menurun. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Risiko Malas Gerak, Tak Bahagia hingga Kematian Dini
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    02 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    03 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    04 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    05 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    06 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    07 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    08 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    09 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    10 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    11 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    12 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    13 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    14 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    15 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    16 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    17 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
    18 Tim Komisi II DPR RI Kunker di Riau
    19 Pengusaha Buka-bukaan Biang Kerok Gula Langka dan Mahal di Ritel
    20 STY Belum Puas Usai Bawa Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23
    21 Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, Riau Telah Miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah
    22 Pj Gubri Resmi Buka MTQ Ke 42 di Dumai
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau