Persiari Prihatin Ada Kementerian dan Lembaga Tak Beri Ruang Insan Radio Ikut Kompetisi Karya Jurnal
PEKANBARU -- Persatuan Penyiar Radio Seluruh Indonesia (Persiari) menyatakan keprihatinannya atas penyelenggaraan sejumlah anugerah jurnalis yang diadakan oleh kementerian dan lembaga namun tidak menyertakan kriteria bagi radio.
Hal itu menunjukan bahwa mereka mengabaikan peran radio yang selama ini justru ikut berkontribusi dalam pembangunan Nasional melalui siarannya. Hal itu disampaikan Ketua Umum Persiari, Suwiryo di Jakarta, Jumat (13/10).
Suwiryo mengatakan tak dapat dipungkiri peran radio saat ini semakin penting ketika disrupsi media semakin luas berkembang, Radio tetap memiliki peran penting untuk menyampaikan beragam informasi bagi masyarakat luas. Bahkan dalam berbagai kesempatan radio kerap memberikan ruang bagi kementerian atau pun lembaga untuk menyampaikan program sosialisai kepada masyarakat luas sehingga sangat disayangkan ketika anugerah jurnalis kepada media tidak menyertakan radio sebagai salah satu kriteria dalam kompetisi anugerah jurnalisnya.,
"Tentu sangat disayangkan ya jika mereka mengabaikan dan tidak membuka ruang bagi para penyiar atau jurnalis radio untuk ikut berkompetisi dalam anugerah jurnalis," kata Suwiryo.
Beberapa kementerian dan lembaga baik pemerintah dan swasta secara rutin setiap tahun memberikan penghargaan kepada para jurnalis dalam bentuk ajang kompetisi jurnalis yang menampilkan karya karya para jurnalis, baik dari jurnalis cetak, online ataupun TV. Meski terdapat kementerian dan lembaga yang menyertakan kriteria bagi jurnalis radio tetapi saat ini masih ada kementerian dan lembaga yang tak menyertakan unsur radio. Padahal banyak sekali karya jurnalistik dari para jurnalis dan penyiar radio yang selama ini kerap disertakan dalam berbagai lomba, misalnya feature radio dan indept reporting dari para jurnalis radio.
"Kominfo dan Pertamina secara rutin kerap menyelenggarakan anugerah jurnalistik dan mereka juga memberi ruang kepada insan radio untuk menyertakan karya terbaiknya untuk dilombakan dalam ajang tersebut, termasuk Dewan Pers dan KPI," ujar Suwiryo.
"Saya tidak ingin menunjuk kementerian dan lembaga mana yang saya anggap masih mengabaikan peran radio dalam penyelenggaraan ajang jurnalistik ini," katanya.
Suwiryo juga mencontohkan radiolah yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat dibawah, termasuk para nelayan, mereka bisa dimana saja mengakses beragam informasi dari radio yang bisa didengar dimanapun dan kapan pun. "Maka sangat disayangkan jika kementerian yang erat kaitannya dengan kehidupan nelayan justru tidak melihat peran strategis radio sebagai salah satu media yang juga berperan penting dalam menyajikan berita dan informasi kepada masyarakat luas," tambahnya.
Seperti diketahui beberapa kementerian dan institusi pemerintah masih ada yang belum menyertakan kriteria bagi jurnalis radio dalam ajang karya jurnalistiknya. "Sebut saja Kementerian Kelautan dan Perikanan yang kembali menyelenggarakan Anugerah Jurnalistik Sahabat BAHARI 2023 yang melombakan karya jurnalis cetak, media online dan tlevisi tanpa kriteria jurnalis radio. Selanjutnya Lomba Jurnalis Kasau Awards 2023 yang hanya melombakan karya dalam bentuk tulisan, foto dan video tanpa Radio," ungkap Suwiryo.
Ini tentu membuat kami sangat prihatin, ya. Padahal banyak jurnalis radio yang justru ikut meliput setiap kegiatan di institusi tersebut dan tentu saja di kementerian, tapi ketika ajang jurnalis diselenggarakan, kami tak diberi ruang untuk ikut berkompetisi," pungkas Suwiryo.(rls/Pri)
Komentar Anda :