JAKARTA -- Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memperkirakan mutasi virus corona varian B117 telah menyebar di Indonesia sejak tahun lalu. Pandu menyebut virus yang terdeteksi pertama di Inggris itu memiliki karakteristik yang mudah menyebar.
Pandu sangsi varian virus corona itu baru masuk tahun ini lantaran pemerintah kurang masif melakukan teknik pencarian strain virus dengan metode Whole Genome Sequence (WGS) sepanjang 2020.
"Varian B117 itu saya pikir sudah ada sejak setahun lalu dan saat ini sudah menyebar. Yang dilaporkan pemerintah itu kan hanya yang ditemukan, yang belum ditemukan tentu masih banyak," kata Pandu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (10/3).
Pandu menjelaskan pada tahun lalu di Filipina seorang warga dilaporkan terpapar varian B117 meski ia tidak melakukan mobilitas dari luar negeri. Itu berarti, varian tersebut memang sudah menjadi sebaran lokal di berbagai dunia.
Berkaca pada kondisi negara tetangga dan perkembangan global, Pandu yakin varian B117 sudah menyebar di Tanah Air. Terlebih pemerintah tak begitu ketat menutup pintu masuk, baik di bandara maupun pelabuhan.
"Di dunia sudah diperkirakan jenis virus B117 ini sudah mulai mendominasi sudah hampir setahun lebih, jadi terbanyak," ujarnya.
Untuk itu, Pandu meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, dan lembaga penelitian di universitas untuk meningkatkan kapasitas sampel pemeriksaan WGS.
"Varian B117 sudah meluas ke seluruh dunia. Sebaiknya tidak disebut dari Inggris, memang pertama kali ditemukan di Inggris, tapi bisa dari mana saja," ujarnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya mengungkapkan tercatat enam kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian B117 di Indonesia. Dari enam kasus tersebut, tiga di antaranya ditemukan di DKI Jakarta
"Tiga sampel dari DKI Jakarta, satu Kalimantan Selatan, satu dari Sumatera Utara, dan satu dari Sumatera Selatan," kata Wiku, Selasa (9/3).
Wiku menjelaskan data terakhir per (7/3), tercatat sebanyak 539 sequence genetik yang sudah dilakukan. Sebanyak 515 diantaranya merupakan pelacakan sequence lengkap.
Namun, keterangan Satgas Covid-19 berbeda dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait kasus corona B117.
Budi menyebut enam kasus corona B117 itu ditemukan antara lain, dua kasus di Karawang, Jawa Barat; satu kasus di Palembang, Sumatera Selatan pada 11 Januari.
Kemudian satu kasus di Kalimantan Selatan pada 6 Januari; satu kasus di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 12 Februari, serta satu kasus di Medan, Sumatera Utara pada 28 Januari. (CNI)
Komentar Anda :