JAKARTA -- Kementerian Kesehatan sampai saat ini belum menetapkan kandidat vaksin Covid-19 buatan Indonesia, Merah Putih, sebagai merek vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi massal gratis dari pemerintah atau vaksinasi mandiri berbayar.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut pembahasan lebih lanjut dan penetapan itu kemungkinan akan diumumkan pada 2022 saat uji klinis dan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin merah putih rampung.
"Iya, belum ada pembahasan. Kita lihat dulu selesainya nanti kapan ya, karena mungkin tahun 2022," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (1/3).
Nadia menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan vaksin buatan anak bangsa itu. Sebab saat ini sudah ada enam institusi atau lembaga yang ikut mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform yang berbeda. Mereka yakni Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.
"Prinsipnya kita mendukung inovasi anak bangsa sesuai tahapan, tapi untuk produksi kan di Bio Farma," jelas dia.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan bahwa pemerintah belum bisa memastikan penetapan program vaksin merah putih.
"Wah, masih perlu waktu ya, kandidat vaksinnya juga belum ada, belum pelaksanaan uji pre klinis, uji klinis 1, 2 dan 3. Jadi kita tunggu berhasil dulu pengembangan vaksinnya," kata Bambang.
Pemerintah menetapkan tujuh merek vaksin yang bakal dipakai di Indonesia, yaitu vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
Hal itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Adapun dari ketujuh vaksin itu, lima vaksin digunakan untuk program vaksinasi nasional pemerintah. Sementara dua vaksin yaitu Sinopharm dan Moderna rencananya akan digunakan untuk vaksinasi gotong royong atau mandiri.
Meski vaksin Merah Putih belum menjadi kandidat vaksin yang akan digunakan di Indonesia, namun Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah memerintahkan agar mempercepat produksi vaksin Merah Putih.
Jokowi bahkan menargetkan vaksin merah putih mampu diproduksi secara massal pada akhir tahun 2021. Saat ini, vaksin Merah Putih masih dalam tahap pertama yakni riset dan pengembangan yang akan menghasilkan bibit vaksin. (CNI)
Komentar Anda :