JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya menanggulangi penanganan Covid-19 melalui upaya 3T yakni testing atau pemeriksaan, tracing atau penelusuran, dan treatment atau perawatan.
Khusus perawatan pasien Covid-19, pemerintah terus mengupayakan pemenuhan obat-obatan dan fasilitas serta tenaga kesehatan.
Hal itu mengemuka dalam acara dialog bertema 'Antara Pengobatan dan Pencegahan: Pilih Mana?' yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), yang dilansir oleh laman resmi pada Jumat (13/11).
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional Reisa Broto Asmoro menyebutkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi pandemi juga terlihat dari suplai obat penanganan Covid-19 yang terus terdistribusi dengan cukup. Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh terus bertambah dan rasio kesembuhan semakin meningkat.
Demi penambahan rasio kesembuhan pasien, mulai 4 November lalu obat-obatan penanganan Covid-19 sudah didistribusikan kepada 34 dinas kesehatan provinsi dan 779 rumah sakit di seluruh Indonesia yang khusus menangani kasus Covid-19. Pemerintah, lanjut Satgas, akan terus melakukan pemenuhan suplai obat hingga Desember 2020 mendatang.
Selain obat-obatan guna penanganan Covid-19, ketersediaan tenaga kesehatan pun terus ditingkatkan. Hingga saat ini, jumlah tenaga medis yang bekerja di rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia mencapai 300 ribu orang.
Dengan upaya itu, lanjut Reisa, dapat terlihat dari tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia yang menunjukkan tren membaik.
"Recovery rate [rasio kesembuhan] dari seluruh total kasus Covid-19 mencapai 82,84%. Angka sembuh dan selesai isolasi Covid-19 meningkat dibandingkan sebelumnya, yaitu 80,51 persen," ujar Reisa.
Hal ini pun, katanya, memberi optimisme tinggi bagi masyarakat dalam melewati masa pandemi Covid-19. Dilansir dari berbagai lembaga survei mulai dari IPSOS hingga Nielsen, masyarakat Indonesia merupakan yang paling optimis dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Asia Tenggara.
Lebih lanjut, Reisa menyebutkan bahwa masyarakat sebaiknya tidak takut untuk memeriksakan diri demi mendapatkan perawatan dan pengobatan yang optimal. Dia meyakinkan bahwa obat-obatan yang tersedia di fasilitas kesehatan sangat lengkap.
"Upaya penanganan Covid-19 ini juga diikuti dengan rencana pemerintah untuk mengadakan vaksin Covid-19. Rencana ini juga memberikan optimisme bagi masyarakat," ujarnya.
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk menyadari bahwa virus Covid-19 ini nyata. Oleh karena itu, dia meminta kontribusi seluruh elemen masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan 3M yang mencakup memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Reisa menyebut, berdisiplin menerapkan protokol 3M akan efektif mencegah penularan virus Covid-19.
"Wajib mencegah dan melindungi diri dari penyakit. Karena yang namanya mencegah jauh lebih mudah, lebih murah, lebih berfaedah daripada mengobati," tutupnya. (CNI)
Komentar Anda :