Istana Respons Tudingan Gatot soal Ganti Panglima dan PKI
Rabu, 23-09-2020 - 18:59:51 WIB
Ilustrasi Istana Kepresidenan. (Foto: ANTARA FOTO)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah pergantian jabatan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai panglima TNI lantaran perintah untuk menonton film G30S/PKI.

Gatot melalui akun Youtube Hersubeno Point menyebut pergantian dirinya sebagai panglima TNI kala itu akibat perintah menonton film G30S/PKI.

"Kalau itu memang masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan waktunya pergantian pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungan sama sekali dengan pemutaran G30S," ucap Donny saat dihubungi, Rabu (23/9).

Donny menuturkan, terlau jauh jika Gatot kemudian mengaitkan penggantian panglima TNI itu karena perintah pemutaran film G30S/PKI.

Ia menegaskan bahwa pergantian panglima TNI saat itu sudah tepat karena sesuai dengan masa jabatan Gatot yang sudah berakhir.

"Saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau. Kita tahu pimpinan TNI/Polri pasti ada masa jabatan dan ketika berakhir kan ada pergantian," terangnya.

Donny juga membantah pernyataan Gatot yang menyebut penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila merupakan keinginan dari PKI.

Ia menjelaskan 1 Juni saat itu menjadi hari ketika Presiden ke-1 RI Sukarno berpidato tentang Pancasila dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Hingga akhirnya 1 Juni diperingati karena menjadi hari pertama kali Pancasila disampaikan secara terbuka.

"Jadi tidak ada hubungannya dengan PKI. Lalu PKI siapa yang menginginkan itu dirayakan 1 Juni? Itu agak halusinatif dan terlalu jauh menghubungkan hari lahir Pancasila dan PKI," tutur Donny.

Hal serupa juga disampaikan Donny untuk menanggapi pernyataan Gatot terkait Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang sempat menimbulkan polemik. Gatot menilai, ada pihak yang ingin mengubah dasar negara melalui RUU HIP yang merupakan manifesto dari tokoh PKI DN Aidit.

Donny menegaskan bahwa pembahasan RUU HIP saat itu tak ada kaitannya dengan PKI. Terlebih RUU HIP kini telah diubah menjadi RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Tidak ada sama sekali yang disebut sebagai PKI ingin mengganti dasar negara lewat RUU HIP. Pun sekarang sudah berganti RUU BPIP yang mengatur tupoksi BPIP. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya.

Terlepas dari hal tersebut, Donny tak memungkiri banyak dinamika terkait PKI jelang 30 September. Namun ia menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tak berkaitan dengan PKI.

Menurutnya, PKI adalah organisasi terlarang yang sudah dibubarkan sehingga mustahil jika kemudian memengaruhi pemerintah dalam mengambil berbagai kebijakan.

"Dinamika politik terkait PKI itu biasa, apalagi menjelang 30 September. Dari tahun ke tahun pasti ada suara-suara yang selalu menuding ini itu terhadap pemerintah, berkaitan PKI," ujarnya.

Gatot menyebut dirinya diganti karena memerintahkan jajarannya menonton film G30S/PKI. Perintah Gatot saat itu juga sempat menimbulkan polemik.Sebelumnya melalui sebuah video yang diunggah di akun Youtube Hersubeno Point 21 September 2020, Gatot menyinggung soal pergantian sebagai panglima TNI pada 2017.

"Pada saat saya jadi panglima TNI, maka saya memerintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI," dikutip dari tayangan di akun Youtube.

Sampai akhirnya politikus PDIP yang ia sebut sebagai 'sahabat' memintanya berhati-hati.

"Saya punya sahabat dari salah satu partai, sebut saja partai PDI menyampaikan, 'Pak Gatot hentikan itu. Kalau tidak Pak Gatot akan diganti'," tuturnya. "Saya bilang 'terima kasih', tapi justru saya gas karena ini benar-benar berbahaya, dan memang benar saya diganti," lanjutnya.

Ia juga menyinggung peringatan 1 Juni yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai hari lahir Pancasila. Menurutnya, penetapan 1 Juni itu adalah keinginan PKI.

Gatot juga menyebut pembahasan RUU HIP beberapa waktu lalu itu sejatinya ingin mengubah dasar negara Indonesia seperti keinginan PKI.

"Ini adalah manifesto yang disampaikan DN Aidit tahun 1963. Jadi aklau Pancasila diubah sedangkan dalam pembukaan UUD 1945 mengatakan dasar negara adalah Tuhan Yang Maha Esa, berarti sama dengan ingin mengubah negara ini. Siapa lagi kalau bukan itu PKI," ucapnya. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Istana Respons Tudingan Gatot soal Ganti Panglima dan PKI
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Besok, Ada Atraksi Untuk Masyarakat di Lanud Rsn Pekanbaru
    02 Sudah 90 Persen Lebih, Penetapan NIP PPPK Pemprov Riau Tahun 2023 Hampir Rampung
    03 Ancaman Perang Nuklir Iran - Israel Makin Nyata
    04 Indonesia Dikepung 3 Juara di Semifinal Piala Asia U-23
    05 Akhir Pekan, Waspada Hujan Dengan Petir dan Angin Kencang Masih Akan Terjadi di Riau
    06 Mantan Bupati Inhil Wafat, Pj Gubri Sampaikan Dukacita Mendalam
    07 Musim Hujan Diprakirakan Berlangsung Sampai Akhir April
    08 Disnakertrans Riau Tuntaskan 28 Laporan THR
    09 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
    10 Nasabah BRK Syariah Ikuti Silaturahmi dan bimbingan Jemaah Calon Haji
    11 AS Tangkap Hampir 500 Mahasiswa Pedemo Pro Palestina di Kampus-Kampus
    12 Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 T
    13 Timnas Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23. Erick Thohir, Mereka Pencetak Sejarah Baru
    14 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan Dengan Angin Kencang
    15 Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel melalui Drama Adu Pinalti
    16 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    17 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    18 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    19 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    20 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    21 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    22 Masih Ada Hujan di Riau
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau