Epidemiolog Respons Target Vaksinasi 70 Persen Penduduk
Jumat, 18-09-2020 - 23:24:32 WIB
Ilustrasi. (Foto: AFP)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menilai target Pemerintah RI ingin melakukan vaksinasi atau penyuntikan vaksin corona (covid-19) kepada 70 persen penduduk tidak dapat terlaksana dalam waktu jangka pendek.

Menurut Pandu, target 70 persen vaksinasi penduduk baru dapat terpenuhi dalam jangka waktu lima tahun. Itu pun bila negara menerapkan strategi dan penanganan pandemi secara maksimal.

"Walaupun sudah ada vaksin, mengatasi pandemi itu harus tetap berjalan karena masih panjang. Mungkin untuk mencapai 70 persen penduduk, menurut saya butuh waktu lima tahun atau lebih," kata Pandu dalam Forum Diskusi Salemba secara virtual, Jumat (18/9).

Penanganan pandemi di tanah air saat ini menurut Pandu belum menunjukkan keseriusan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Aktivitas pemeriksaan atau testing secara masif, beserta penelusuran kontak yang menyeluruh, belum maksimal.

Masyarakat juga dinilai belum punya kesadaran pribadi yang penuh untuk menerapkan imbauan pemerintah soal protokol kesehatan yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

"Indonesia masih terus naik kurvanya bahkan sampai akhir tahun kalau respons pandemi masih seperti ini," imbuhnya.

Pandu turut mengingatkan bahwa vaksin bukan solusi jangka panjang dan jitu menyelesaikan pandemi.

Ahli Biostatistik dan Kependudukan ini mengingatkan perilaku pemerintah yang sangat optimistis terhadap pengadaan vaksin, dikhawatirkan membuat kerja-kerja penanganan di lapangan tidak maksimal. 

Indonesia telah melakukan sejumlah kerja sama dengan negara lain untuk pengadaan vaksin Covid-19, mulai dari Sinovac-China, Sinopharm-China dan Uni Emirat Arab, hingga vaksin buatan lokal LBM Eijkman yang diberi nama vaksin merah putih.

Dalam hal ini, Pandu pun menegaskan sekali lagi bahwa vaksin bukanlah solusi jitu menyelesaikan pandemi. Ada poin utama untuk menekan laju penyebaran virus corona, yaitu cukup hanya dengan mematuhi 3M.

"Masker memberikan efek perlindungan jauh lebih besar dibandingkan vaksin yang nanti ada, percaya deh".

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebut pemerintah saat ini hanya fokus menargetkan vaksinasi atau penyuntikan vaksin virus corona kepada sekitar 173 juta penduduk atau setara dengan 70 persen penduduk di tanah air.

Menurut Yuri, 30 persen lainnya tidak perlu menjalani vaksinasi. Dengan kata lain, upaya ini dilakukan untuk memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap penularan virus.

"Diharapkan dengan 70 persen bisa divaksin akan memunculkan herd immunity, dimana yang lainnya tidak perlu kita beri vaksin. Nah, ini yang menjadi hal-hal yang terus kita kaji," kata Yuri.

Yuri menuturkan bahwa nantinya daya tahan tubuh atau imunitas penduduk yang telah diberi vaksin hanya akan bertahan maksimal dua tahun saja. Pemberian vaksin ini juga masih dikecualikan untuk penduduk Indonesia yang berusia di bawah 18 tahun. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Epidemiolog Respons Target Vaksinasi 70 Persen Penduduk
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    02 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    03 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    04 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    05 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    06 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    07 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    08 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    09 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    10 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    11 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    12 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    13 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    14 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    15 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    16 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
    17 Tim Komisi II DPR RI Kunker di Riau
    18 Pengusaha Buka-bukaan Biang Kerok Gula Langka dan Mahal di Ritel
    19 STY Belum Puas Usai Bawa Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23
    20 Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, Riau Telah Miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah
    21 Pj Gubri Resmi Buka MTQ Ke 42 di Dumai
    22 Cuaca Cerah Berawan, Namun Tetap Harus Waspada, Masih Ada Potensi Hujan di Riau
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau