Kasus Covid Naik, Layanan RS di Indonesia Terancam Kolaps
Senin, 07-09-2020 - 17:29:22 WIB
Ilustrasi. (ANTARA FOTO)
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Penambahan kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia dalam dua pekan terakhir telah menembus angka 3.000 per hari. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat 3.444 kasus baru ditemukan pada Minggu (6/9).

Angka ini meningkat dari sehari sebelumnya, dimana ditemukan 3.128 kasus baru corona, Sabtu (5/9). Dan dua hari sebelumnya, 3.269 kasus baru pada Jumat (4/9).

Penambahan kasus itu dibarengi dengan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang meningkat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengakui kapasitas tempat tidur di RS mengalami peningkatan dari semula di bawah 40 persen, sekarang lebih dari 40 persen.

Salah satu daerah yang tingkat keterisian tempat tidur isolasinya meningkat cukup pesat adalah DKI Jakarta. Padahal, kata Doni, tingkat keterisian tempat tidur isolasi RS rujukan di Jakarta sempat menurun pada periode Mei-Juni.

Epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina mengingatkan pemerintah bahwa kasus corona bisa tidak terkendali jika tak ada perubahan pada upaya mitigasi wabah.

Ia menjelaskan kondisi ini disebut surge capacity, dimana jumlah kasus melampaui batas kapasitas kemampuan layanan kesehatan yang dimiliki pemerintah.

Untuk mencegah surge capacity, kasus yang perlu dirawat tidak boleh lebih dari 20 persen batas kapasitas layanan kesehatan.

"Kalau pengendalian kita tetap seperti ini, sangat besar kemungkinan kita bisa surge capacity. Karena apa? Enam bulan ini kita seperti tidak melakukan apa-apa," katanya kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (7/9).

Menurut Masdalina, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sejauh ini belum bekerja maksimal.

Salah satu indikasinya, kata dia, tak sedikit kepala dinas kesehatan di daerah yang hanya bertugas sebagai juru bicara perkembangan kasus Covid-19. Padahal, menurutnya, kepala dinkes akan lebih berguna jika dikerahkan sebagai Wakil Ketua Satuan Tugas.

Namun, terlepas dari kerja Satgas yang dianggap belum maksimal, Masdalina mengingatkan layanan kesehatan agar berani memutuskan kondisi kasus yang bisa diisolasi mandiri dengan yang memerlukan perawatan.

Menurutnya, kasus yang perlu dirawat hanya yang memiliki gejala sedang, berat dan kritis. Pengambilan keputusan tersebut bisa berguna untuk mencegah surge capacity.

"Yang [gejala] ringan ini tidak butuh bantuan obat, tapi dengan upaya peningkatan daya tahan tubuh. Kalau sedang, butuh bantuan obat. Kalau berat butuh bantuan alat seperti oksigen, ventilator. Kalau kritis yang membutuhkan ICU," jelasnya.

Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada Donny Achmad menilai peningkatan sumber daya manusia dan logistik pada layanan kesehatan tidak bisa seutuhnya diandalkan dalam penanganan corona. Ia berpendapat pemerintah harus mengutamakan upaya penekanan penyebaran virus.

Ia mengatakan kondisi wabah dapat dilihat dari positivity rate atau tingkat penyebaran virus. Meskipun kasus terus bertambah jika positivity rate menurun, artinya penyebaran kasus berhasil ditekan.

Namun hal tersebut ia duga tak terjadi di Indonesia. Saat ini positivity rate di Indonesia masih tinggi, dibarengi dengan penambahan kasus harian. Artinya, penyebaran corona masih berlangsung dengan masif dan cepat.

Ia menduga penyebaran yang semakin massif ini disebabkan oleh sikap pemerintah yang tidak lagi mau mengetatkan pembatasan sosial dan ekonomi seperti pada masa awal pandemi.

"Padahal yang namanya new normal seharusnya situasi bagaimana kita melonggarkan tapi mengencangkan mobilitas penduduk," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Surge capacity sendiri, katanya, dapat dihitung dengan mempertimbangkan sejumlah kondisi. Yakni jumlah kapasitas layanan kesehatan dan kondisi pasien dari keseluruhan kasus aktif.

Ia mengatakan layanan kesehatan bisa saja dinilai kewalahan meskipun jumlah kasus sedikit. Kondisi itu bisa terjadi jika layanan kesehatan tidak didukung kemampuan logistik memadai. Untuk itu, pemerintah harus memiliki rencana mitigasi yang efektif, terutama ketika terjadi lonjakan kasus secara tiba-tiba.

"Saat ini tersedia sekian banyak bed [di rumah sakit], kalau tiba-tiba ada lonjakan kasus plan pemerintah seperti apa. Itu akan mempengaruhi overwhelm atau tidak layanan kesehatan," katanya.

CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengenai hal ini, namun belum mendapat jawaban. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Kasus Covid Naik, Layanan RS di Indonesia Terancam Kolaps
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Mantan Bupati Inhil Wafat, Pj Gubri Sampaikan Dukacita Mendalam
    02 Musim Hujan Diprakirakan Berlangsung Sampai Akhir April
    03 Disnakertrans Riau Tuntaskan 28 Laporan THR
    04 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
    05 Nasabah BRK Syariah Ikuti Silaturahmi dan bimbingan Jemaah Calon Haji
    06 AS Tangkap Hampir 500 Mahasiswa Pedemo Pro Palestina di Kampus-Kampus
    07 Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 T
    08 Timnas Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23. Erick Thohir, Mereka Pencetak Sejarah Baru
    09 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Hujan Dengan Angin Kencang
    10 Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korsel melalui Drama Adu Pinalti
    11 Respon Keluhan Masyarakat, Pemko Pekanbaru Lelang Lagi Overlay 6 Ruas Jalan
    12 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    13 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    14 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    15 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    16 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    17 Masih Ada Hujan di Riau
    18 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    19 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    20 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    21 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    22 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau