Obat Corona Unair-TNI-BIN Diklaim Lewati Uji Klinis Fase 3
Minggu, 16-08-2020 - 12:39:15 WIB
Ilustrasi. Vaksin.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang juga Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Jenderal Andika Perkasa menggelar pertemuan dengan stakeholder guna persiapan sosialisasi hasil uji klinis fase 3 kombinasi obat virus corona (Covid-19).

Dalam pertemuan tersebut, Andhika menyatakan kombinasi obat Covid-19 itu dikembangkan Universitas Airlangga, TNI AD dan BIN (Badan Intelejen Negara) dan diklaim tengah memasuki tahap akhir.

"Pencapaian hingga pada titik ditemukannya kombinasi obat yang baru ini telah berproses panjang sejak bulan Maret 2020, serta sudah melalui tahapan uji klinis sebagaimana dipersyaratkan," ujar Andhika dalam keterangannya, Sabtu (15/8).

Sebagai catatan, hingga saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan satu pun obat untuk mencegah atau mengobati corona. Obat dari gabungan TNI-BIN-Unair ini juga belum mendapatkan izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Selain itu, tim Unair-TNI-BIN pun belum mengungkapkan secara rinci hasil serta metoda uji klinis.

Andika mengklaim pihaknya telah membandingkan kemampuan dan keamanan kombinasi obat tersebut dengan obat standar pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tanpa ventilator.

Dalam pertemuan itu, Andika didampingi Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN, Komjen Gatot Eddy Pramono, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Rektor UNAIR Mohammad Nasih, Sestama BIN Komjen Bambang Sunar Wibowo, Direktur Kimia Farma, dan Perwakilan BPOM.

Sementara itu, Gatot berharap, kombinasi obat ini mampu menghemat biaya perawatan, mendorong ekonomi bergulir kembali, serta yang utama menurunkan kepanikan dan kecemasan masyarakat.

"Sehingga muncul optimisme dan kepercayaan masyarakat bahwa bangsa Indonesia bangkit dan berproses pulih dari Covid-19," pungkas Gatot.

Vaksin pada 2021

Hari ini Ketua Komite PCPEN Erick Thohir juga mengklaim program imunisasi massal virus corona bisa dilakukan awal 2021 mendatang. Sembari menunggu program tersebut, ia mengatakan pemerintah akan tetap menjaga masyarakat supaya tetap sehat dan produktif.

Upaya itu akan dilakukan dengan menggelontorkan bantuan ke masyarakat termiskin, mikro dan UMKM. Bantuan tersebut diberikan dengan menggelontorkan bantuan sosial dan kredit kepada mereka.

"Setelah ini berjalan tetap kami menggerakkan stimulus ekonomi dan penemuan vaksin yang nantinya diharapkan awal tahun depan imunisasi massal," katanya dalam sebuah diskusi yang dilakukan di Jakarta, Sabtu (15/8).

Saat ini Bio Farma dengan bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran telah memulai uji klinis fase tiga vaksin Sinovac dengan melibatkan lebih dari 1.600 relawan.

Dihubungi secara terpisah, Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo turut mengingatkan semua pihak, untuk tidak terlalu bereuforia atau berharap penuh terhadap vaksin Sinovac yang sudah uji klinis fase III.

"Karena tidak ada jaminan bahwa uji klinis fase III akan berhasil membuktikan efek proteksi. Semua peneliti yang terlibat dalam uji klinis tidak ada yang berani menjamin," kata Ahmad.

Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra juga mengingatkan agar masyarakat tidak melonggarkan protokol kesehatan, sebelum vaksin benar-benar ada.

"Sebagai masyarakat tentu saja tidak boleh terlalu over-confidence vaksin akan ada pada awal Januari 2021. Tetapi kita juga tetap berharap optimis, sadar dan sabar dalam perilaku hidup sehat," sambungnya. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Obat Corona Unair-TNI-BIN Diklaim Lewati Uji Klinis Fase 3
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
    02 Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
    03 Tim U-23 Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
    04 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    05 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    06 Masih Ada Hujan di Riau
    07 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    08 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    09 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    10 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    11 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    12 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    13 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    14 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    15 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    16 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    17 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    18 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    19 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    20 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    21 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    22 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau