Gugus Tugas: Banyak Laboratorium Kini Jadi Episentrum Corona
Senin, 13-07-2020 - 23:14:15 WIB
Kepala BNPB selaku Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut banyak laboratorium yang mengelar tes spesimen virus corona (Covid-19) justru menjadi lokasi penularan.

Doni menyampaikan hal itu yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk memberi waktu istirahat yang lebih untuk petugas. Aktivitas di laboratorium, kata dia, dikurangi saat akhir pekan.

"Kita memberikan kesempatan pada petugas laboratorium untuk istirahat. Kalau tidak, kasihan mereka. Tidak sedikit laboratorium itu yang jadi episentrum," kata Doni dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/7).

Ia tak menjelaskan mengenai laboratorium-laborotarium yang menjadi episentrum tersebut. Namun, sambungnya, keputusan memberi waktu laboratorium beristirahat itu memang punya konsekuensi, terutama terkait kinerja pengujian spesimen.

Pada hari kerja, ungkap Doni, seluruh laboratorium di Indonesia bisa memeriksa di kisaran 22 ribu spesimen per hari. Namun pada akhir pekan, jumlah spesimen yang diuji bisa jauh di bawah itu.

Kondisi Jumlah Laboratorium Pemeriksa Covid-19

Doni mengatakan saat pandemi corona melanda, Indonesia hanya punya satu laboratorium. Kemudian jumlahnya bertambah menjadi 47 laboratorium pada April lalu.

"Sekarang jumlah lab kita sudah mencapai 246 dan ini tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan yang ada di daerah karena masih sangat kurang," kata Doni.

Doni menyampaikan kemampuan pengujian dari seluruh laboratorium yang ada sekitar 23 ribu spesimen per hari. Padahal target pemerintah Indonesia menargetkan 30 ribu spesimen setiap hari.

Mantan Pangdam Siliwangi itu menyampaikan pemerintah berencana menambah 30 laboratorium lagi. Jumlah itu akan disebar merata ke berbagai provinsi.

"Ini akan terus kita optimalkan, hingga capai 30.000 atau bahkan lebih pengujian spesimen per hari. Tes yang masih ini akan berdampak pada peningkatan temuan kasus positif," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Doni juga mengakui jumlah tes spesimen Indonesia juga masih terlampau rendah jika dibandingkan total populasi. Dia mengatakan pemerintah akan berupaya meningkatkan kemampuan tes untuk mendapat peta persebaran virus yang lebih jelas.

"Sehingga kita dapat mengejar ODP dan PDP untuk dites secara PCR," ucap dia. "Kebijakan tes masif ini akan kita imbangi dengan penjagaan agar klaster baru yang signifikan seperti kasus di Jabar."

Pemerintah sedang mencari cara untuk bisa meningkatkan kapasitas pengujian dengan tetap menjaga waktu istirahat tenaga kesehatan. Salah satunya dengan menambah jumlah tenaga kesehatan.

"Bapak Presiden menugaskan BNPB, Gugus Tugas, Kementerian Kesehatan, dan Menristek Bapak Bambang Brojonegoro untuk melatih petugas-petugas lab baru agar mereka bisa ditugaskan," ujar pria yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.

Tapi, sambung dia, tenaga kesehatan yang baru belum bisa langsung membantu pemeriksaan di laboratorium. Sebab, petugas-petugas baru harus menunggu sertifikasi sebelum memulai kerja di laboratorium.

Sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia diungkap pada 2 Maret lalu, hingga saat ini ada 76.981 positif corona di negeri ini. Sementara jumlah pengujian yang dilakukan Indonesia saat ini baru 1.074.467 spesimen.(CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Gugus Tugas: Banyak Laboratorium Kini Jadi Episentrum Corona
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Polda Riau Kerahkan 3.508 Amankan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
    02 Jelang Idulfitri, Pj Gubri Harap Seluruh Jajaran Amankan Arus Mudik
    03 Dishub Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar
    04 Direksi BRK Syariah Lanjutkan Safari Ramadan Bersama Pemprov Kepri dan Berikan Bantuan CSR
    05 Yuk Baca Mudikpedia agar Mudik Ceria dan Penuh Makna
    06 Cuaca Cerah Berawan, Waspada 120 Hotspot Terpantau di Riau.
    07 Tingkatkan Sarana, Masjid Al Huda Pian Padang Natuna Terima Dabamas BRK Syariah
    08 Jabatan Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun Segera Berakhir, Pemprov Riau Segera Proses ke Kemendagri
    09 Indosat Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
    10 Besok, Pj Gubri Akan Santuni 150 Anak Yatim Dalam Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Raya Annur
    11 Safari Ramadan di Rokan Hilir, CSR BRK Syariah Kembali Disalurkan
    12 Para Pelaku Usaha Pemotongan Ayam di Pasar Belantik Siak Terima Surat Keterangan Halal
    13 Kick off Riau Sharia Week 2024: BI Gelar Capacity Building Nazhir Wakaf Produktif Bersama BWI Riau
    14 Masjid Al Fatah Kuansing Terima Dana CSR, Asisten I Pemprov Riau Ajak Menabung di BRK Syariah
    15 Disperindag Mulai Lakukan Tera Ulang di Sejumlah SPBU di Pekanbaru
    16 Cuaca Cerah Berawan, Waspada Puluhan Titik Panas Terpantau di Riau.
    17 BRK Syariah dan Pemprov Riau Salurkan Bantuan CSR Untuk Pembangunan Masjid Nur Ilham di Desa Semunai
    18 BKKBN Riau Tingkatkan Peran BKB
    19 OMBUDSMAN MENGAJI DAN BERBAGI DI MADRASAH ALIYAH MA’ARIF NU RIAU
    20 Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
    21 Sebelum Mudik, Warga Pekanbaru Diimbau Pastikan Rumah Aman dari Kebakaran
    22 Pertamina Pastikan Pasokan BBM Cukup Saat Mudik Lebaran
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau