Cegah Corona, Ombudsman Minta Jokowi Tegas soal Aturan Mudik
Kamis, 02-04-2020 - 00:03:24 WIB
 |
| Ilustrasi. |
JAKARTA -- Komisioner Ombudsman RI Alamsyah Saragih meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil langkah tegas terkait mudik lebaran tahun ini di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Ia menyebut Jokowi harus segera membuat aturan mudik tahun ini.
"Mulai dari skema pelarangan mudik hingga kemungkinan reward dan punishment yang mungkin bisa diberikan kepada masyarakat," kata Alamsyah, Rabu (1/4).
Ia mengatakan kebijakan tegas pemerintah terkait mudik akan membantu menekan penyebaran virus corona. Menurutnya, dalam beberapa minggu terakhir sudah banyak masyarakat yang pulang ke kampung halaman masing-masing.
Alamsyah mengatakan para pemudik ini merupakan pekerja kantoran yang memanfaatkan kebijakan kerja dari rumah. Selain itu para pekerja di sektor informal dan terdampak karena ada kebijakan physical distancing di Jakarta.
"Adanya peningkatan mobilitas pemudik dari Jabodetabek ke daerah, maka akan mempercepat penyebaran Covid-19 dan meningkatkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) pada beberapa daerah," tuturnya.
Selain soal mudik, Alamsyah juga meminta pemerintah tegas dalam memperketat akses masuk Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia. Ia khawatir warga asing ini menjadi pembawa virus corona dan menularkan ke masyarakat Indonesia.
"Pemerintah segera melakukan investigasi dan memberikan sanksi tegas kepada para pemegang otoritas yang telah lalai dan turut serta mempermudah masuknya warga negara asing tidak sesuai ketentuan selama diterapkan pembatasan sosial," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat dalam pandemi virus corona. Ia pun menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona.
Mantan wali kota Solo itu juga sudah meminta pemerintah daerah lebih tegas melarang warga mudik ke kampung halaman. Sejumlah pemerintah daerah diketahui telah membuat kesepakatan untuk melarang mudik selama pandemi virus corona. (CNI)
Komentar Anda :
