Ma'ruf Amin Tak Permasalahkan Ujian Nasional Dihapus
Kamis, 12-12-2019 - 00:10:02 WIB
|
Wapres Ma'ruf Amin tak mempermasalahkan rencana penghapusan ujian nasional (UN) oleh Mendikbud Nadiem Makarim mulai 2021. |
JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin tak mempermasalahkan rencana penghapusan ujian nasional (UN) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mulai 2021. Namun menurutnya perlu kajian lebih lanjut untuk menggantikan UN sebagai tolok ukur kelulusan siswa.
"Enggak masalah ditiadakan, tapi harus dikaji Dikbud. Karena penting kan itu jadi alat ukur sehingga kelihatan kemampuannya," ujar Ma'ruf di kantor wakil presiden, Jakarta, Rabu (11/12).
Nadiem sebelumnya menyatakan akan mengganti UN dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter mulai 2021. Menurut Ma'ruf perlu uji coba terlebih dulu terhadap rencana tersebut agar ada tolok ukur yang jelas bagi kelulusan siswa.
Ia menilai survei karakter itu memang diperlukan agar tiap siswa tak hanya memiliki kompetensi secara akademis melainkan juga integritas.
Ketua Umum MUI nonaktif itu sendiri mengaku belum tahu lebih lanjut terkait rencana penerapan asesmen kompetensi sebagai pengganti UN.
"Belum tahu. Maka saya katakan kalau mau ganti UN harus ada alat ukur yang efektif, yang bisa mengukur tingkat standar pendidikan di masing-masing daerah. Nanti baru tahu ketika sudah diuji," katanya.
Nadiem sebelumnya mengumumkan ujian nasional (UN) akan dihapus pada 2021 mendatang. Dia menyebut ujian nasional yang selama ini menjadi salah satu standar kelulusan siswa akan dilaksanakan terakhir kali pada 2020.
Nadiem mengungkapkan beberapa pertimbangan untuk mengganti sistem Ujian Nasional dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Hal yang paling utama, sambung Nadiem, karena ujian nasional selama ini dinilai banyak bermasalah.
Mendikbud Nadiem Makarim mengumumkan ujian nasional akan dihapus pada 2021 mendatang. Dia menyebut UN yang selama ini menjadi salah satu standar kelulusan siswa akan dilaksanakan terakhir kali pada 2020.
Nadiem menyampaikan itu dalam rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).
"Penyelenggaraan UN tahun 2021 akan diubah menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter," kata Nadiem. (CNI)
Komentar Anda :