Panglima TNI Sebut Bom Medan Tren Ancaman Era 4.0
Rabu, 13-11-2019 - 22:38:45 WIB
|
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan tren ancaman era revolusi industri 4.0 bersifat eskalatif dan terjadi dalam tempo singkat. |
JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan peristiwa ledakan di Mapolrestabes Medan sebagai ancaman masa kini. Hadi menyebutnya sebagai contoh ancaman di era revolusi industri 4.0.
"Berbicara masalah stabilitas keamanan tentunya kita berbicara soal tren aspek ancaman, ancaman saat ini dengan berkembangnya revolusi industri 4.0 begitu mudah," kata Hadi di Rakornas Indonesia Maju di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (13/11) seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
Hadi mengatakan sifat ancaman di era 4.0 ada tiga, yaitu eskalatif atau skala meningkat, bercampur dari beberapa ancaman berbeda, dan terjadi dalam tempo singkat.
"Ketiga adalah dalam tempo yang singkat, kita tak membayangkan tiba-tiba terjadi, 'Bang!' bom, di Medan terjadi bom bunuh diri," kata Hadi.
Contoh lain yang Hadi paparkan adalah ancaman beruntun selama 2019. Stabilitas di Jakarta sedang terganggu karena rangkaian aksi demonstrasi, kemudian kerusuhan pecah di Papua, serta penanganan dampak kebakaran hutan dan lahan masih berjalan.
Hadi berpendapat Indonesia perlu satuan khusus yang responsif terhadap ancaman. TNI sudah memulainya dengan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) di tiga wilayah, yaitu Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Papua sebagai awal yang positif.
"Dulu apabila ada krisis atau masalah, yang dilakukan TNI adalah membentuk komando bentukan dan kini sifatnya permanen. Sehingga ancaman di mana saja, Panglima bisa bertindak dalam operasi militer perang dan nonperang," kata dia.
Sebelumnya, ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di lingkungan kantin Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara pada Rabu pagi (13/11). Anggota Kepolisian berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Mereka melihat lokasi ledakan dari kejauhan sambil tetap bersiaga.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan menceritakan pelaku bom Medan awalnya beralasan membuat SKCK. Ia sempat ditegur aparat polisi karena masuk Mapolresta mengenakan penutup muka dan tidak membuka jaket. Saat mendekati para aparat yang baru saja melakukan apel, pelaku pun meledakkan diri. (CNI)
Komentar Anda :