Para Ahli Di Bidang IT Hadir Menjadi Pembicara Di Acara Ini Radya Labs Gagas Ruang Cipta 2025: Inovasi dan Teknologi AI untuk Akselerasi Talenta Digital Sabtu, 13/09/2025 | 09:47
BHARABAS MEDIA, JAKARTA – Artificial Intelligence (AI) tidak semestinya dianggap sebagai ancaman, melainkan dapat menjadi penyeimbang jika dimanfaatkan dengan tepat. Menyikapi gelombang perkembangan AI yang tengah melanda Indonesia, Radya Labs yang berbasis di Bandung berkolaborasi dengan Universitas Bina Nusantara (Binus) menyelenggarakan Ruang Cipta 2025.
Acara expo inovasi tahunan ini berlangsung di Binus International, Lantai 6, Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta, Kamis 11 September 2025.
Radya Labs, yang telah berkiprah lebih dari tujuh tahun dalam pelatihan coding dengan total alumni mencapai 41.000 orang, menginisiasi Ruang Cipta 2025 sebagai respon atas keresahan publik terkait perkembangan AI.
Didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), forum ini diharapkan melahirkan startup digital berkelanjutan melalui sinergi antara pemerintah, akademisi, dan industri.
Chief Executive Officer Radya Labs, Puja Pramudya, menegaskan pentingnya pembaruan program seiring dengan pesatnya perkembangan AI.
“Semakin berkembangnya teknologi AI, maka kita harus update lagi programnya, bukan hanya membicarakan coding talent saja tetapi inovasi maju yang tentunya bermanfaat bagi banyak orang dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Disrupsi AI dan otomasi membuat talenta digital rapuh, dunia kerja penuh kecemasan dan talenta strategis lintas domain masih langka, maka dibuatlah sebuah gerakan gotong royong untuk mewujudkan satu juta talenta digital pada 2030 untuk membentuk generasi yang tak sekadar siap kerja, tapi siap memimpin masa depan,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Dalam forum diskusi yang kami selenggarakan ini, tentunya harus mencari peluang yang baik dan menyelesaikan masalah yang tertunda, forum ini membahas mengenai inovasi, pekerjaan dan persiapan yang akan kita lakukan di masa depan.”
Ruang Cipta dihadirkan sebagai wadah kolaboratif untuk menciptakan ekosistem pembelajar yang inovatif dan berorientasi pada karya bermanfaat.
“Kami mau menggeser masalah menjadi peluang dan peluang menjadi solusi, membuat starup bukan lagi soal supply dan demand, tetapi kita mencoba bermain di knowledge yaitu mengembangkan Intelligence Quotient (IQ) menjadi skill dan skill menjadi Intellectual Property (IP) yang bisa membangun dan berkembang untuk masa depan,” lanjut Puja.
Radya Labs juga berlandaskan pada tiga konsep ekonomi yang saling melengkapi, yakni ekonomi kreatif, biru, dan hijau. Ketiganya mendorong fokus perusahaan dalam mengembangkan solusi digital yang tidak hanya menyasar konsumen, tetapi juga menciptakan produk teknologi perangkat lunak.
Sejak meluncurkan produk pertama, Alkademi, pada 2022, Radya Labs telah memberikan pelatihan gratis kepada lebih dari 41.000 talenta digital.
Dari jumlah itu, 1.000 alumni telah bekerja di berbagai perusahaan teknologi di Indonesia, dengan 30 persen di antaranya adalah perempuan. Bersama Komdigi, Radya Labs juga menjalankan sekolah Beta di Bandung yang melahirkan 10 startup berbasis teknologi.
Untuk mencapai misinya, Radya Labs menjalankan tiga pilar program, yakni Teman Belajar (literasi digital dan keterampilan masa depan), Belajar Mengajar (peningkatan kapasitas pengajar), dan Belajar Bekerja (pembekalan keterampilan untuk kesiapan masuk dunia kerja).
Director Binus University International, Dr. Andreas Chang, M.BA, selaku tuan rumah acara, menyampaikan pentingnya integrasi AI dalam pendidikan.
“Di sinilah kita menciptakan ruang, waktu dan segala fasilitas supaya mahasiswa kita selalu bisa kreatif inovatif dan ada syarat lulus bukan hanya IPK dan SKS saja, tapi ada juga poin kegiatan supaya bisa aktif, mendidik dan memberdayakan bangsa dan mereka diwajibkan bekerja sosial selama 30 jam untuk menjadi nilai tambah,” katanya.
Senada, Ketua Umum Ikatan Alumni ITB (IA-ITB), Agustin Peranginangin, menekankan perlunya kolaborasi lintas pihak.
“Saya menggugah teman-teman, jangan bersenang diri, yuk kita berkolaborasi sambil kita memperbaiki diri, menguatkan daya saing individu dan juga berbuat baik untuk bangsa dan negara… ruang yang kita tawarkan pada hari ini adalah salah satu flatform yang dapat kita kerjakan bersama-sama,” ucapnya.
Acara ini turut menghadirkan pembicara utama seperti Dr. Andreas Chang (Director Binus University International), Agustin Peranginangin (Ketua Umum IA-ITB), CEO Radya Labs Puja Pramudya, Founding Partner DSK Ventures Rama Mamuaya, Chief of AI Radya Labs Hari Bagus Firdaus, dan Fintech Product & Operations Advisor Nadhira Ayuningtyas.
Selain itu, sesi pertama menghadirkan VP Digital Product Bluebird Group Ario Dhimas, perwakilan ParagonCorp Kamal Muzakki, serta Raissa Almada (Entrepreneurship and Incubation Section Head Binus).
Pada sesi kedua hadir Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Kominfo Sonny Sudaryana, AI Skill Director for Indonesia at Microsoft Elevate Arief Suseno, serta Miss Indonesia Priyanka Puteri Arifita dari Top Bandung Utama.
Kegiatan ini didukung oleh ParagonCorp, Binus University, Bespin Global, Pelindo, dan Microsoft. (rls/nel)