Riau Economic Forum 2025, Komitmen Strategis Dalam Mendorong Investasi Energi Dan Pangan Berkelanjutan Jumat, 08/08/2025 | 20:49
BHARABAS MEDIA, PEKANBARU — Dalam momentum peringatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Riau dan mitra strategis nasional menyelenggarakan Riau Economic Forum (REF) 2025, sebuah forum diskusi kebijakan ekonomi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, akademisi, dan investor. Dengan mengusung tema “Memacu Pertumbuhan Ekonomi Sumatera melalui Investasi Berkelanjutan“, forum ini menjadi sarana bagi pemangku kepentingan ekonomi di Riau untuk menunjukkan komitmen nyata dalam membangun ekonomi hijau, digital, dan berkelanjutan.
REF 2025 menjadi sangat strategis karena Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau (KPwBI Riau) memfasilitasi penandatanganan 2 (dua) nota kesepahaman (MoU) investasi Business to Business (B2B) yang disaksikan oleh Gubernur Riau dan pemangku kepentingan di tingkat nasional dan daerah.
MoU pertama merupakan kesepakatan investasi dalam Pembangunan Pengembangan Pembangkit Energi Terbarukan di Pulau Rangsang, Riau untuk Ekspor Energi Terbarukan ke Singapura.
MoU ini ditandatangani oleh PT.Rangsang Sindo Energy yang diwakili oleh Direktur Sulaiman dengan Oriens Asset Management PTE. LTD yang diwakili oleh Terrence Ong selaku Chairman. Nilai investasi yang ditanamkan mencapai 1,8 miliar dolar AS untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 Gigawatt di Pulau Rangsang. Selanjutnya, PLTS ini akan mengekspor listrik ke Singapura mulai tahun 2028.
MoU investasi kedua ditandatangani oleh PT Buana Persada yang diwakili oleh Drs. Irwan Nasir M.Si selaku Kuasa Direksi PT. Tata Buana Persada dan Oriens Asset Management PTE. LTD. Nilai investasi yang ditanamkan dalam proyek ini sebesar 1 miliar dolar AS untuk mengembangkan perkebunan tebu seluas 20 ribu hektar dan pendirian fasilitas pabrik gula modern bertaraf internasional dengan target produksi 300 ribu ton gula mentah per tahun di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Penandatanganan MoU ini merupakan wujud nyata dari paparan yang disampaikan Kepala Perwakilan BI Riau Panji Achmad bahwa BI terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan menjadi fasilitator pembangunan ekonomi regional di daerah.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan bahwa MoU tersebut adalah komitmen Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi Riau.
Diskusi panel dalam Riau Economic Forum 2025 dibuka dengan penyampaian keynote speech oleh Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI), Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D. Dalam paparannya, Amalia menjelaskan tentang perkembangan perekonomian nasional dan Provinsi Riau terkini, serta rencana pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026. Amalia menegaskan bahwa keberhasilan Sensus Ekonomi 2026 sangat ditentukan oleh dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia dalam memberikan data dan informasi yang akurat.
Selanjutnya, diskusi panel diikuti oleh enam narasumber, yaitu: Prof. Dr. Pujiyono Suwadi, M.H, Ketua Komisi Kejaksaan RI, Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D, Deputi Kepala BKPM RI, Purnama Irawansyah Plt.Kepala Bappeda Riau, Kepala Kepolisian Daerah Riau yang diwakili oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus, Kombes Pol. Ade Kuncoro Ridwan S.I.K. dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Ade Yudhistira, SH., M.Si, dan Ekonom Senior Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina.
Benang merah dari diskusi panel tersebut adalah bahwa sinergi program dan kebijakan serta kerja sama antara Pemerintah Daerah, Instansi/Lembaga, dan Pelaku Usaha di Provinsi Riau masih perlu ditingkatkan untuk membuat iklim investasi lebih atraktif dengan tetap mengedepankan penerapan prinsip-prinsip tata kelola (governance) yang baik. Dengan begitu, upaya untuk mendorong investasi berkelanjutan dengan memanfaatkan sektor-sektor prioritas serta keunggulan komparatif dan kompetitif Riau dapat tercapai sehingga mampu memacu pertumbuhan ekonomi Riau yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
Selain itu, dalam forum ekonomi yang prestisius ini juga dilaksanakan kegiatan Launching QRIS Tap di Riau dengan pilot project pada bus Trans Metro Pekanbaru. Teknologi QRIS Tap memungkinkan transaksi dapat dilakukan hanya dengan menempelkan smartphone ke perangkat penerima menggunakan NFC (Near Field Communication), tanpa perlu proses scanning (pemindaian) sehingga mampu memangkas waktu transaksi menjadi kurang dari 0,3 detik. QRIS Tap pertama kali diperkenalkan secara nasional oleh Bank Indonesia pada 14 Maret 2025. Peluncuran QRIS Tap dalam REF 2025 dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Riau, Kepala BPS RI, dan Kepala Perwakilan BI Riau, disaksikan oleh berbagai pemangku kepentingan daerah dan nasional, termasuk Kepala Daerah Walikota / Bupati dan Kepala OJK Provinsi Riau.
(rls/jes)